Berita Surabaya
Pernikahan Putri Khofifah Kental dengan Nuansa Jawa, Pakai Baju Pengantin Solo Putri
Acara pernikahan anak pertama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Patimasang, dipastikan bakal kental dengan rangkaian upacara tradisi Jawa.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Acara pernikahan anak pertama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Patimasang, dipastikan bakal kental dengan rangkaian upacara tradisi Jawa.
Mulai dari rangkaian pengajian, siraman, tumpengan, midodaren, akad nikah, panggih, walimahan, resepsi, hingga baju pengantin yang dikenakan oleh kedua mempelai juga bakal kental dengan nuansa Jawa.
Pasalnya, hal ini menjadi permintaaan khusus Khofifah yang ingin agar rangkaian acara pernikahan dilakukan lengkap dengan tradisi Jawa.
Hal itu sebagaimana diceritakan oleh calon mempelai wanita, Patimasang yang akan dipersunting Fadil Wirawan, saat ditemui Surya.co.id, Rabu (26/6/2019).
Sebelum melakukan acara pengajian dan khataman, Ima, begitu ia biasa disapa, sempat menceritakan tentang detail konsep acara pernikahannya dengan Fadil.
"Konsepnya Jawa. kami coba ambil ritual-ritual Jawa mulai rangkaian awal sebelum akad sampai resepsinya. Karena ini permintaan dari ibu juga sih. Kata ibu, aku kan anak pertama, perempuan satu satunya lagi, jadi ibu ingin supaya tradisi Jawa itu dilakulan lengkap," kata Ima.
Mulai besok, acara siraman dan dilanjutkan dengan tumpengan dan Midodaren bakal dilakukan dengan adat Jawa.
Begitu juga dengan acara resepsi pernikahan. Acara resepsi yang terbagi menjadi dua sesi pagi dan malam juga akan dilakukan dengan konsep Jawa.
Namun, untuk sesi pertama lebih pada konsep Islam modern, sedangkan untuk sesi kedua akan dilakukan dengan konsep tema Jawa Tradisional.
Baju pengantin Solo Putri berbahan bludru berwarna hitam pun bakal dikenakan oleh kedua mempelai saat menyambut tamu di Grand City pada Sabtu (29/6/2019). Termasuk tamu spesial yang dijadwalkan datang di acara resepsi tersebut yaitu Presiden RI Joko Widodo.
Khusus masalah baju pengantin, Ima sempat membocorkan bahwa ia menyiapkan sebanyak enam baju untuk serangkaian acara nikahannya dengan Fadil. Enam baju itu ia pesan dari lima desainer yang ada di Jakarta maupun ada juga yang dari Surabaya.
"Tapi itu nggak semua aku pesan untuk hak milik. Cuma dua yang aku pesan untuk aku jadikan hak milik. Yang buat pengajian sama yang untuk akad nikah. Lainnya ada yang sewa tapi pemakaian pertama sama ada juga yang sewa dari baju yang ready stock," kata Ima.
Hal itu sengaja ia lakukan dengan pemikiran bahwa baju pernikahan tak harus dibuat sendiri. Apalagi baju pengantin yang dikenakan saat acara resepsi tentu tidak bisa digunakan untuk pakaian sehari-hari maupun untuk acara-acara lain.
"Jadi ya supaya nggak mubazir, sewa sih. Kecuali yang pengajian sama akad itu yang pesen buat aku. Karena kan yang sakral itu yang saat akad. Jadi supaya ada kenangannya," tutur putri sulung dari empat bersaudara ini.
Ima yang juga auditor keuangan di salah satu perusahaan di Jakarta ini mengatakan bahwa beberapa desainer yang ia libatkan dalam membuatkan baju pernikahannya ada juga yang merupakan masih kerabat.