Sengketa Pilpres 2019
Jenderal Gatot Nurmantyo Singgung Usia & Independensi Hakim MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2019
Menjelang putusan sengketa pilpres 2019, Mantan Panglima Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo meyinggung soal usai dan independensi hakim MK.
SURYA.CO.ID - Menjelang putusan sengketa pilpres 2019, Mantan Panglima Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo meyinggung soal usai dan independensi hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo mengatakan, senioritas hakim MK ini pasti akan mempengaruhinya dalam memutus perkara sengketa pilpres 2019.
Hal ini dikatakan Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo saat menghadiri acara silaturahmi di Masjid At Tin bersama dengan para purnawirawan TNI dan Polri, Selasa (25/6/2019).
"Ya kita percaya pada Mahkamah Konstitusi dengan hakim-hakimnya yang sudah senior," ujar Gatot, yang dilansir oleh tayangan Kabar Petang.
Menurutnya, kematangan usia dari para hakim juga akan membuat para hakim memutuskan dengan sebaik-baiknya.
"Sudah sepuh semuanya pasti mereka akan memutuskan berdasarkan fakta-fakta hukum secara obyektif dengan menggunakan nurani," kata Gatot .
"Saya yakin mereka ini tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun juga," tambahnya.
Lihat videonya:
Sementara diketahui, Mahkamah Konstitusi akan memajukan satu hari dari jadwal sebelumnya untuk pengumuman hasil putusan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri MK, Fajar Laksono melalui sambungan telepon acara 'Prime Time' di Metrotv, Senin (24/6/2019).
Fajar, menyebut pihaknya memang sudah siap untuk membacakan putusan pada tanggal tersebut, sehingga tak ada alasan untuk menunda.
Dilarang Turun ke Jalan
Di bagian lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto angkat bicara soal rencana aksi ormas pada saat pengumuman sidang MK, Kamis (27/6/2019) mendatang.
Satu di antara ormas yang disebut bakal turun ke jalan adalah Front Pembela Islam (FPI).