Kilas Balik

Berani Lantang di Depan Soeharto, ini Profil Jenderal M Jusuf yang Ternyata Mantan Panglima TNI

Berikut Profil Jenderal TNI (Purn) M Jusuf yang berani berkata lantang hingga menggebrak meja Soeharto di rumah Keluarga Cendana

Kolase Tribun Jambi
Profil Jenderal M Jusuf yang Ternyata Mantan Panglima TNI 

SURYA.co.id - Mungkin profil Jenderal TNI (Purn) M Jusuf sudah tak asing lagi di kalangan militer Indonesia karena sudah menduduki banyak posisi penting.

Dari profil Jenderal TNI (Purn) M Jusuf, keturunan bangsawan suku Bugis ini sempat menjadi panglima ABRI (sekarang TNI) pada masa pemerintahan Soeharto.

Dilihat dari profilnya yang tertulis di Wikipedia, Jenderal TNI (Purn) M Jusuf memiliki karier militer yang cukup gemilang

Dalam buku yang berjudul 'Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto' karya Prof Salim Haji Said, Ph, sosok M Jusuf makin fenomenal saat ia dikisahkan pernah berbicara lantang di depan Soeharto.

Tak hanya itu, ia juga berani menggebrak meja Soeharto saat di rumah keluarga cendana.

Biodata Letjen (Purn) Sarwo Edhie Wibowo Ayah Ani Yudhoyono, Jadi Danjen Kopassus hingga Tumpas PKI

Fakta Sebenarnya Istri Sah Digadai Suami Rp 250 Juta, Pantas Hartono Tolak Kembalikan Istri Hori

Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Kabar Duka dari Siti Nurhaliza: Semoga Allah Ampuni Dosa Abang Bard

Fakta- Fakta Kecelakaan di Tol Cipali, 12 Orang Tewas, Kronologi Penyerangan & Truk Ayam Menghindar

Jenderal M Jusuf dan Soeharto
Jenderal M Jusuf dan Soeharto (Kolase Tribun Jambi dan Kompas.com)

Seperti apa profil Jenderal TNI (Purn) M Jusuf yang aksinya cukup fenomenal ini?

Dilansir dari Wikipedia, M Jusuf memiliki nama lengkap Andi Muhammad Jusuf Amir

Jenderal M Jusuf lahir di Kajuara, Bone, Sulawesi Selatan, 23 Juni 1928 dan meninggal dunia di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 8 September 2004

Jenderal M. Jusuf adalah salah satu tokoh militer Indonesia yang sangat berpengaruh dalam sejarah kemiliteran Indonesia.

Ia juga merupakan salah satu keturunan bangsawan dari suku Bugis, akan tetapi ia melepaskan gelar kebangsawanannya itu pada tahun 1957 dan tidak pernah menggunakannya lagi.

Dalam posisi pemerintahan ia pernah menjabat sebagai Panglima ABRI merangkap Menteri Pertahanan dan Keamanan pada periode 1978 - 1983.

Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada periode 1964 - 1974 dan juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan periode 1983 - 1993.

Karier Militer

- Perang Kemerdekaan di satuan Sulawesi (KRIS) di Yogyakarta
- Ajudan Letkol Kahar Muzakkar di staf Komando Markas ALRI Pangkalan X di Yogyakarta
- Kapten dalam Corps Pilisi Militer (CPM) (Desember 1949)
- Anggota Staf Komisi militer untuk Indonesia Timur (Desember 1949–1950)
- Ajudan Panglima TT-VII/TTIT Kolonel Alex Kawilarang (April 1950)
- Kepala Staf Resimen Infanteri (RI)-24 di Manado (1953–1954)
- Asisten II (Operasi) TT-VII/TTIT di Makassar (1955–1956)
- Kepala Komando Reserve Umum (KRU) dgn pangkat Mayor (Oktober 1956)
- Kepala Staf Resimen Hassanudin (RI-Hasanuddin) di Pare-pare Sulsel (ex KRU)
- Menandatangani Naskah Piagam Permesta (no.24) (1 Maret 1957)
- Pangkat Letkol (Februari 1958)
- Kepala Staf Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara (KDMSST) di Makassar (Februari 1959)
- Panglima KDMSST (Oktober 1959)
- Pangkat Kolonel (Juli 1960)
- Panglima Kodam XIV/Hasanuddin di Makassar (1960–1964)
- Menhankam/Panglima ABRI dalam Kabinet Pembangunan III (29 Maret 1978–19 Maret 1983)

Pendidikan

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved