Keistimewaan Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan Menurut Quraish Shihab

SURYA.co.id - Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari, artinya Lailatul Qadar akan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim.

Lailatul Qadar menjadi malam yang tepat untuk memohon ampun kepada Sang Pencipta, terutama di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Hal ini lantaran doa yang dipanjatkan di malam Lailatul Qadar dipercaya akan lebih baik dan lebih cepat dikabulkan.

Lalu bagaimana Lailatul Qadar menurut pandangan ulama?

Dilansir dari kanal Youtube Najwa Shihab, pada 13 Juni 2018, berikut penjelasan Lailatul Qadar yang disampaikan oleh Quraish Shihab.

Secara harfiah, Lailatul Qadar bukan malam seribu bulan. Sebenarnya Lailatul Qadar terdiri dari dua kata, yakni Lailal dan Qadar.

Lailal artinya malam, kadar memilki tiga arti, pertama yakni mulia. Jadi jika diartikan menjadi malam mulia.

• Ramadan 1440 H - Doa Mustajab yang Dipanjatkan Rasulullah SAW saat Lailatul Qadar Menurut Aa Gym

• Arti Lailatul Qadar dan Alasan Disebut Malam yang Lebih Baik dari 1000 Bulan, Begini Kisahnya

Kedua, kadar artinya ketentuan. Malam di mana Allah menentukan perjalanan hidup seseorang selanjutnya.

Ketiga, kadar artinya sempit. Malam yang sempit. Sempit dikarenakan ketika itu, silih berganti malaikat turun ke bumi. Sehingga bumi bagaikan sangat sempit dengan kehadiran malaikat.

Di malam seribu bulan karena Allah menyatakan bahwa malam itu lebih baik dari seribu bulan.

Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Qadr ayat 3 berbunyi

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Artinya : Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

Adapun tanda-tanda orang yang bertemu malam Lailatul Qadar yakni: pertama, meningkatnya kebaikan seseorang; kedua, orang itu selalu mencari kedamaian.

Doa sesuai ajaran Rasulullah