Sampai Kapan Whatsapp (WA) Facebook (FB) Instagram (IG) Error? Ada Cara Mengakali Tapi Bahaya
Sampai Kapan Whatsapp (WA) Facebook (FB) Instagram (IG) Error atau Gangguan? Ada Cara Mengakali Tapi Bahaya
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID – Update penyebab Whatsapp (WA), Instagram (IG) dan Facebook (FB) masih berlangsung hari ini, Kamis (23/5/2019). Sampai kapan FB, IG, dan WA Gangguan? Informasinya sampai 2-3 hari mendatang.
Nah, untuk mengatasi gangguan, eror pada FB, IG, dan WA sebagian orang memanfaatkan aplikasi atau layanan VPN.
VPN merupakan Virtual Private Network. Pengertian VPN adalah suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lainnya secara pribadi (private) melalui jaringan publik (internet).
Lantas, apakah penggunaan VPN untuk mengakali FB, IG, dan WA beroperasi normal aman?
Melansir dari laman lifehacker.co.uk peneliti dari CSIRO, UC Barkeley, UNSW Sydney, dan UCSI mengungkapkan penggunaan VPN di smartphone Anda sangat berisiko.
Terlebih lagi penelitian terbaru dari Queen Mary University of London yang dilakukan oleh Gareth Tyson, VPN berpotensi membocorkan informasi lebih dari yang Anda pikirkan.
Penelitian Tyson meneliti 14 VPN terkenal yang ada di pasaran dan menemukan 11 diantaranya berpotensi menimbulkan kebocoran informasi pribadi.
Ia menyebutkan bahwa kebocoran yang paling sering terjadi ditemukan ketika menjelajahi website, jadi ketika Anda berinteraksi dengan situs web, tidak akan lagi seanonim yang Anda pikirkan.
Lebih lanjut website lifehacker.co.uk menghimbau pengguna VPN untuk sadar bahwa data pribadi Anda mungkin sudah tidak ‘pribadi’ lagi.
Beberapa hal negatif yang dpat terjadi jika Anda menggunakan VPN antara lain;
1. Penjualan Data Ilegal

Jika Anda menggunakan VPN secara gratis, maka Anda perlu waspada akan adanya penjualan data secara ilegal.
Dikutip dari TribunSolo dari beberapa sumber, penyedia layanan VPN gartis diduga melakukan penjualan data secara ilegal ke pihak-pihak tertentu.
Pihak-pihak tertentu tersebut seperti korporasi pengirim spam e-mail maupaun dan hacker.
2. Menggunakan IP Adress sebagai network Endpoint.

Network Endpoint ini berguna untuk meningkatkan bandwith layanan VPN untuk meningkatkan kecepatan internet pemakai internet lainnya
Bahkan, beberapa sumber menyebut ada kemungkinan Network Endpoint dijual.
3. Serangan 'Man In The Middle'
Resiko lainnya saat menggunakan VPN gratis adalah munculnya man in the middle yang merupakan serangan pada sistem komputer yang saling berhubungan satu sama lain.
Penyerang muncul sebagai penengah dalam jalur komunikasi yang bertujuan untuk membaca, membajak, mencurti data, tau bahkan menyisipkan malware.
4. Potensi Data Pribadi dan IP Adress Bocor

Menggunakan VPN secara gratis dapat menimbulkan potensi bocornya data pribadi dan IP Adress.
Hal tersebut berbahaya lantaran, jika IP Adress diketahui maka berpeluang besar menjadi target penyerangan malware dan hacker.
Banyak pula penyedia layanan VPN gratis yang didapatkan melalui iklan yang dipasang pada website mereka.
Hal tersebut membuat bahaya Adware juga bisa saja mengancam.
5. Alasan Pembatasan dan Himbauan Menkominfo Netizen Beralih ke Media Mainstream

Menteri Rudiantara mengatakan, akses ke sejumlah media sosial tersebut dibatasi karena perannya dalam penyebaran konten hoaks.
"Kita tahu modusnya adalah posting di media sosial, Facebook, Instagram, dalam bentuk video, meme, dan foto. Kemudian screen capture (tangkap-layar), viralnya bukan di media sosial, tapi di messaging system WhatsApp," jelas Rudiantara.
Jadi kita semua akan mengalami pelambatan kalau kita download (mengunduh) atau upload (mengunggah) video dan foto. Karena viralnya yang negatif besarnya mudaratnya ada di sana," imbuhnya.
Kini, kata Rudiantara, berita terkini terkait dengan aksi 22 Mei 2019 pun hanya bisa diakses melalui media arus utama.
"Yang biasanya main di media online, media sosial, sekarang kita kembali sementara ke media mainstream," cetusnya.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Wiranto mengatakan pemerintah belum dalam memastikan sampai kapan pembatasan itu akan berlangsung.
Namun, dia memastikan langkah ini dilakukan bukan untuk bertindak "sewenang-wenang", melainkan "suatu upaya untuk mengamankan negeri ini."
"Kita bersama-sama memiliki negeri ini, jadi berkorban dua-tiga hari untuk enggaklihat gambar kan tak apa-apa," ujar Wiranto