Pemilu 2019
Alasan Pria Asal Padang yang Videonya Viral di Medsos karena Banting TV, Sebut Sebagai Bentuk Cinta
Alasan Pria Asal Padang yang Videonya Viral di Medsos karena Banting TV, Sebut Sebagai Bentuk Cinta
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Usai pelaksanaan Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019) sejumlah pendukung mengaku kecewa saat pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo-Sandi diketahui kalah di beberapa lembaga survei hitungan cepat.
Hal itu pula yang dirasakan oleh Fajar Purnama Putra (29) asal Padang.
Dia mengaku kesal dan kecewa saat Prabowo-Sandi dinyatakan kalah di sejumlah lembaga survei hitungan cepat.
Sebagai bentuk kekecewaannya, Fajar kemudian membanting televisi miliknya lantaran tak mau melihat hasil Quick Count yang ditayangkan hampir seluruh stasiun televisi.
Tak hanya itu, aksi Fajar membanting televisi rupanya direkam oleh sang adik dan diunggaj ke media sosial (medsos) ranpa sepengetahuannya.
• Doa Malam Nisfu Syaban, Amalan Baca Yasin 3 Kali Usai Salat Maghrib Agar Dimudahkan Hajatnya
• MALAM NISFU SYABAN - Bacaan Niat Puasa dan Doa Malam Nisfu Syaban dalam Bahasa Arab dan Artinya
• Keutamaan dan Doa Malam Nisfu Syaban
Saat video itu viral di medsos, Fajar baru mengetahui hal tersebut.
Dalam video berdurasi singkat itu, tampak Fajar mengangkat televisi flatnya dan membanting ke arah lantai.
Ia juga kedapatan menginjak televisi yang sudah hancur itu.
Video yang viral tersebut diberi judul "Tidak mau nonton berita bohong tentang quick count, abang ini rela hancurkan TV-nya".
Pria asal Tarok City, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, itu mengaku kesal dan menghancurkan televisinya setelah menyaksikan hasil quick count atau hitung cepat yang ditayangkan stasiun televisi, Rabu (17/4/2019) malam.
Fajar yang mengaku sebagai pendukung fanatik calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto kecewa karena hasil perolehan suara dalam quick count yang ditayangkan di televisi menunjukkan pasangan Prabowo-Sandi kalah, berbeda dengan hasil polling yang didapatnya di media sosial.
Video kekecewaan Fajar yang direkam saudaranya itu mendadak viral di media sosial.
"Saya kecewa hasilnya berbeda. Televisi yang menayangkan juga tidak konsisten. Awalnya Prabowo yang menang, kemudian diganti dengan Jokowi yang menang. Saya lihat, makanya saya tidak percaya hasil itu dan kecewa," kata Fajar seperti dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul 'Viral, Video Pria Banting dan Hancurkan TV karena Kesal Prabowo Kalah di "Quick Count"'.
Seperti ditayangkan di video, setelah menyaksikan televisi itu, Fajar mengaku langsung mematikan televisi dan kemudian menginjak-injaknya lalu membuangnya keluar.
Tindakan Fajar itu ternyata mendapat dukungan dari istrinya yang juga fanatik pada Prabowo. Sang istri tidak marah dan malahan mendukung tindakan sang suami.
"Istri saya tidak marah karena kami sama-sama pendukung Prabowo," kata Fajar.
Fajar mengaku awalnya dirinya tidak tahu akan direkam oleh adiknya. Namun setelah adiknya mengunggahnya ke media sosial, dirinya baru mengetahuinya.
"Saat itu, saya sedang emosi dan tidak tahu sedang direkam. Setelah masuk media sosial, saya baru tahu," katanya.
Meski televisinya akhirnya rusak, Fajar mengaku tidak menyesal karena menurut dia, itu bentuk kecintaanya kepada Prabowo dan Sandiaga.
"Saya buktikan, saya tak takut rugi televisi. Saya sangat ingin Pak Prabowo jadi presiden," ujarnya.
Prabowo-Sandi beserta pendukungnya, beberapa waktu lalu memang telah mendeklarasikan diri memenangi pemilihan presiden kali ini dengan hasil hitung cepat beberapa lembaga.
Bahkan, atas aksi deklarasi kemenangan itu, sejumlah purnawirawan Pejuang Rakyat Indonesia (PRI) tampak memberikan penghormatan pada Prabowo.
Hal itu diketahui dari sejumlah video yang viral di medsos.
Dalam video tersebut, para anggota menyapa lebih dulu Prabowo Subianto dengan sebutan "Siap, Pak Presiden!"
Mereka yang berbaris berbanjar ini kemudian melakukan sikap hormat terlebih dulu, lalu menyalami Prabowo yang juga membalas sikap hormat tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo Subianto menerima puluhan purnawiran di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019).
Prabowo menyambut mereka saat tiba di depan pintu kediamannya.
Ia menyalami seluruh purnawirawan yang datang.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, puluhan purnawirawan itu bermaksud untuk menyampaikan hasil pemungutan suara di banyak daerah.
Menurut Dahnil, BPN memang membentuk tim khusus yang terdiri dari para purnawirawan untuk memantau hasil Pemilu 2019.
"Kami memang membentuk tim khusus purnawirawan.
Nah mereka ingin menyampaikan perkembangan dan temuan mereka ketika bertugas," ujar Dahnil saat ditemui di kediaman Prabowo, Kamis (18/4/2019).
• VIDEO VIRAL Warga Ramai-ramai Bakar Pemberian Caleg untuk Masjid, Dipicu Hal Tak Etis Berikut!
• Hotman Paris Ungkit Video Panas Ariel Noah saat Cecar Bibi Ardiansyah, Dibandingkan Suami Cut Tari
• Nasib Penumpang Pria yang Paksa 2 Pramugari EVA Air Bersihkan Bokongnya
Selain itu, lanjut Dahnil, Prabowo juga ingin menyampaikan agar para purnawirawan ikut membantu menjaga situasi pasca-pemilu.
Prabowo ingin masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan hasil quick count berbagai lembaga survei yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Pak Prabowo ingin menyampaikan pesan agar purnawirawan ikut menenangkan masyarakat, agar tidak ada keresahan atau kemarahan dari adanya hasil survei quick count saat ini," kata Dahnil.
Tampak dalam video, sejumlah wartawan mengabadikan momen ini.
Video ini menjadi viral sejak sore hari, terutama di Facebook dan Instagram.
Sekadar diketahui, Prabowo Subianto melakukan deklarasi menang Pilpres 2019 dan menjadi Presiden periode 2019-2024 pada Kamis (18/4/2019).
Penjelasan penyebab atau alasan Prabowo Subianto melakukan deklarasi menang Pilpres 2019 itu disampaikan saat ia bersama Sandiga Uno melakukan deklarasi di Jalan Kertanegara, Jakarta Kamis.
"Saya Prabowo Subianto, bahwa saya dan saudara Sandiaga Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia 2019-2024.
"berdasarkan perhitungan lebih 62 persen. Perhitungan real count dengan bukti C1," kata Prabowo dalam deklarasi yang juga disiarkan secara live di seluruh televisi Indonesia.
Ia selanjutnya menjelaskan alasan mengapa deklarasi tersebut dilakukan lebih cepat?
"Kemenangan ini kami deklarasikan lebih cepat karena punya bukti usaha dengan beragam kecurangan yang terjadi di berbagai kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota, seluruh Indonesia," tambah Prabowo.
• Billy Syahputra Umbar Ciuman dengan Pacar Barunya di Depan Nikita Mirzani: Bukan Settingan
• VIRAL Emak-emak Taruhan Pilpres 2019 Pakai Honda CRV Prestige, Foto Kwitansinya Hebohkan Solo
• Kisah Kopassus Ditempeleng Aparat & Ditembaki Kawannya Saat Menyusup ke Tubuh Pemberontak GAM
Pada pernyataan berikutnya, Prabowo juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk saling menahan diri, termasuk pendukungnya.
Dalam deklarasi tersebut, Sandiaga berdiri di samping kiri Prabowo. Sementara di samping kanan berdiri Amien Rais.
Di sekitar mereka berdiri para pendukungnya. Prabowo dan Sandiaga bersama untuk pertama kali di hadapan publik pascapemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019) sore.
Setelah munculnya hasil quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga, Prabowo dua kali tampil di hadapan publik.
Untuk diketahui, klaim kemenangan Prabowo Subianto ini sudah digelar tiga kali di kediamannya di Kertanegara.
Jumpa pers pertama, Prabowo mengklaim menang atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berdasarkan hasil exit poll, quick count, dan real count yang dilakukan internal BPN.
Prabowo merayakan kemenangan sepihak itu dengan sujud syukur bersama beberapa pendukungnya.
Namun, dalam dua jumpa pers tersebut, Sandiaga tidak tampak mendampingi Prabowo.
Sandiaga dan istrinya keluar dari kediaman Prabowo pada pukul 22.46 WIB.
Namun, ia tidak berkomentar kepada wartawan yang menunggu. Belakangan beredar isu yang menyebut adanya keretakan hubungan Prabowo dan Sandiaga.
Isu itu langsung dibantah BPN. Juru Bicara BPN Andre Rosiade mengatakan, Sandiaga tak ikut merayakan klaim kemenangan bersama Prabowo karena kelelahan
"Bang Sandi itu kemarin mulai beraktivitas pukul 02.00 WIB, jadi wajar kelelahan."
"Dia dipijat, terus ketiduran," kata Andre dilansir dari artikel Kompas.com berjudul Jubir BPN: Sandiaga Kelelahan, Dipijat, Terus Ketiduran
Menurut Andre, karena ketiduran, Sandiaga tidak ikut keluar mendampingi Prabowo untuk mengklaim kemenangan.
Ia meminta masyarakat tidak memercayai isu yang beredar soal pertikaian Prabowo dan Sandi. "Ïtu semuanya hoaks," kata Andre.