Kampanye Akbar Prabowo di Sidoarjo, Rhoma Irama Bicara RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Rhoma Irama yang ikut berorasi saat kampanye akbar Prabowo-Sandi di Sidoarjo menyatakan tidak setuju dengan isi RUU PKS. Ini katanya..

tribun jatim/luhur pambudi
Rhoma Irama saat tampil dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi di Sidoarjo, Minggu (31/3/2019) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com,  Luhur Pambudi

SURYA.co.di | SURABAYA - Rhoma Irama menyatakan ketidaksetujuannya terhadap RUU Perlindungan Kekerasan Seksual.

Hal itu secara lugas ia singgung dalam kesempatan berpidato dalam perhelatan Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GOR Delta Sidoarjo, Minggu (31/3/2019).

Dalam paparannya, raja dangdut itu menilai, RUU tersebut berpotensi melindungi perilaku seksual yang berorientasi menyimpang.

Ia mengaku tak sepakat dengan rancangan tersebut. Lantaran, pria dan wanita akhirnya diperbolehkan berzina, selama dalam suatu tindakan tertentu ada motif suka sama suka.

"Sekarang di DPR ada RUU perlindungan terhadap kekerasan seksual, isinya selama di antara mereka suka sama suka, pria boleh berzina sama wanita," katanya.

Bukan cuma berhenti di situ, menurut Rhoma, penafsiran RUU tersebut, akan berdampak pula pada diperbolehkannya perilaku hubungan seksual sejenis.

Antara pria dengan pria dan wanita dengan wanita, akhirnya mendapat persetujuan secara hukum.

"Selama suka sama suka, laki-laki boleh kawin sama laki-laki, wanita boleh kawin sama wanita, asalkan suka sama suka," lanjutnya.

Hidayat Nur Wachid Sebut Dukungan Rachmawati & Cucu Pendiri NU Bukti Prabowo bukan Radikalis

Prabowo : Wakil Presiden Seharusnya Lebih Muda dari Calon Presidennya

Prabowo Mengaku Tahu Banyak Elit yang Bohongi Rakyat, Siapa yang Dimaksud?

Menurut Rhoma, pemberian legalitas hukum pada orientasi seksual yang menyimpang semacam itu, yang terjadi di beberapa negara di dunia.

"Nah LGBT semacam itu yang sudah dianut oleh beberapa negara di dunia," tukasnya.

Di hadapan massa simpatisan dan relawan Prabowo-Sandi yang memenuhi stadion seluas 15.000 hektar tersebut, Rhoma melempar pertanyaan yang agitatif.

"Saya mau tanya, kita semua setuju atau tidak," tambahnya.

Bila sebagian besar massa menjawab tidak setuju atas kasuistik yang dilontarkannya. Rhoma lantas melanjutkan pidatonya.

"Kalau gak setuju ya mereka jangan dipilih. Kalau mau setuju, terserah tapi tanggungjawabnya sama Allah dan bangsa Indonesia," tandasnya.

Usai menyampaikan pidatonya yang berapi-api dengan suaranya yang memiliki cengkok khas dan berat, Rhoma langsung beranjak mengomandoi Bandnya Soneta, untuk mendendangkan beberapa tembang dangdut lawas Soneta yang populer tahun 80an.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved