6 Fakta Driver GrabCar Usir Penumpang Pendukung Jokowi, Driver Bentak-bentak hingga Tanggapan Grab
6 Fakta Driver GrabCar Usir Penumpang Pendukung Jokowi, Driver Bentak-bentak hingga Tanggapan Grab
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Jagad maya tengah dihebohkan dengan kejadian seorang driver GrabCar yang mengusir penumpang pendukung Jokowi.
Insiden itu terjadi di Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu, yakni, Sabtu (23/2/2019) saat sang penumpang tengah menuju Plasa Festival, Jakarta Selatan.
1. Gunakan Atribut Jokowi-Ma'ruf Amin
Seorang wanita yang menjadi penumpang jasa taksi online itu tengah menggunakan atribut Jokowi-Maruf.
Menurut pengakuannya di akun Twitter @iimiomwaka, Minggu (24/2/2019) siang, ia hendak menghadiri acara Alumi Orange Semanggi Atmajaya di Plasa Festival, Kuningan, Jakarta Selatan.
Oleh karenanya, ia menggunakan atribut Jokowi-Maruf Amin.
"Saya diusir dari Grab B1771 UZZ hanya karena saya mengenakan baju alumni orange semanggi atmajaya jokowi amin," kata wanita yang namanya disamarkan dalam tangkapan gambar unggahan akun @iimiomwaka.
• Kondisi Menyedihkan Luna Maya setelah Syahrini dan Reino Barack Menikah Diramalkan Mbak You
• Hotman Paris Kecewa Anaknya Digosipkan Pacaran dengan Natasha Wilona, Sebut-Sebut Soal Fisik
• Bibi Ardiansyah Bongkar Isi Chat Vanessa Angel dengan Terduga Mucikari, Sampai Sebut Presiden Jokowi
• Tes Kepribadian - Cari Tahu Hari Lahirmu, Sifat dan Karaktermu Akan Terungkap
2. Driver GrabCar sering salah rute
Wanita tersebut juga menceritakan bahwa sejak awal driver GrabCar melajukan mobil dengan lambat. Selain itu, ia juga beberapa kali salah rute.
3. Driver GrabCar bentak penumpang
Melalui tangkapan gambar di media sosial, penumpang GrabCar yang merupakan alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) itu, menjelaskan bahwa driver GrabCar membentak lalu memintanya keluar dari mobil.

4. Tanggapan pengamat transportasi
Pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno menyanyangkan adanya kejadian tersebut.
Menurutnya, tidak sepantasnya ranah politik bawa pada pelayanan transportasi.
"Aplikator pun harus (bersikap) netral (dari politik)," kata Djoko, kepada media, Senin (25/2/019).