Pentolan Pembebasan Papua Barat Berhasil Temui Komisioner HAM PBB, Menlu RI Layangkan Protes Keras

Tokoh gerakan pembebasan Papua Barat Benny Wenda telah bertemu Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia (KTHAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Menlu RI protes keras karena tokoh gerakan pembebasan Papua Barat temui Komisi Tinggi HAM PBB 

SURYA.co.id - Pemerintah RI telah melayangkan protes keras terhadap Pemerintah Vanuatu yang telah memfasilitasi tokoh gerakan pembebasan Papua Barat Benny Wenda untuk bertemu Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia (KTHAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pertemuan tokoh gerakan pembebasan Papua Barat Benny Wenda dengan Komisi Tinggi HAM PBB terjadi di sela kunjungan kehormatan delegasi Vanuatu ke kantor KTHAM pada Jumat 25 Januari 2019.

"Kami sedang mempelajari segala kemungkinan, tapi kami sudah melayangkan nota protes yang keras pada Vanuatu," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui Kompas.com seusai Rapat Kerja dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Dalam pertemuan tersebut, kata Retno, tokoh pembebasan Papua Barat Benny Wenda sempat menyampaikan beberapa hal terkait situasi di Papua.

Sementara, dari pertemuan dengan Perwakilan Tetap RI di Jenewa diketahui pihak KTHAM PBB terkejut dengan kehadiran tokoh pembebasan Papua Barat Benny Wenda yang tidak tercatat sebagai delegasi resmi Vanuatu.

Padahal, kunjungan kehormatan delegasi Vanuatu ke kantor KTHAM PBB itu bertujuan membahas pelaksanaan Universal Periodic Review (UPR) HAM Vanuatu.

KTHAM PBB mengakui pihaknya sangat terkejut mengingat pertemuan semata-mata dimaksudkan untuk membahas UPR Vanuatu.

Retno menilai, Vanuatu tidak memiliki itikad baik terkait penghormatan atas kedaulatan wilayah negara Indonesia dengan memfasilitasi Benny Wenda.

Ia menegaskan, rasa saling menghormati kedaulatan wilayah suatu negara harus dijunjung tinggi dalam sebuah hubungan diplomatik.

"Karena kita ingat, salah satu prinsip yang harus dihormati semua negara adalah prinsip menghormati kedaulatan negara lain," kata Retno.

KKB Papua Tembak Pesawat Bupati Nduga

Sementara itu, aksi dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semakin brutal.

Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 10.30 WITA, mereka menyerbu Bandara Mapenduma di Ndunga.

Bahkan, sebuah pesawat yang ditumpangi Bupati Nduga, Yarius Gwijangge pun menjadi sasaran tembakan kelompok saparatis tersebut.

Pesawat itu dipiloti oleh Kapten Ibrahim dan Kopilot Yudha. Di dalam pesawat juga terdapat Kadistrik Mapenduma Toni Gwijangge dan Kadistrik Kagayam Jonatan Kogoya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved