Pilpres 2019

Data Kubu Prabowo Berani Juluki Sri Mulyani Menteri Pencetak Utang, Luhut: Dia Menteri Terbaik Dunia

Kubu Prabowo Subianto membeberkan data-data sehingga pihaknya berani menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai 'Menteri Pencetak Utang'.

Editor: Tri Mulyono
TRIBUNNEWS
Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

SURYA.CO.ID, JAKARTA  - Kubu Prabowo Subianto membeberkan data-data sehingga pihaknya  berani menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai 'Menteri Pencetak Utang'.

Di sisi lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang pernah menjadi atasan Prabowo Subianto di Kopassus TNI AD menyatakan pernyataan Prabowo bahwa Sri Mulyani pencetak utang tidak etis.

Seperti diberitakan viral, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melontarkan kritik pedas soal utang pemerintah yang kian membengkak.

Bahkan, Prabowo menyebut pemimpin di Kementerian Keuangan disebut Menteri Pencetak Uang saja.

"Menurut saya, jangan disebut lagi Menteri Keuangan tapi mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang bayar orang lain," ucap Prabowo dalam deklarasi dukungan Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI) di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019) lalu.

Capres Prabowo Subianto
Capres Prabowo Subianto (TRIBUN KALTIM)

Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Drajad Wibowo, menegaskan, pernyataan Prabowo yang menyebut Sri Mulyani menteri pencetak utang merupakan kritik yang berbasis pada fakta dan data.

Faktanya, sambung dia, tahun antara Desember 2014-Desember 2018, utang pemerintah naik Rp 1809 triliun, dari Rp 2609 triliun menjadi Rp 4418 triliun.

Artinya, utang di era Jokowi setiap tahun naik Rp 452,25 triliun.

Sebagai perbandingan, selama 10 tahun Presiden SBY, kenaikan utang pemerintah Rp 1309 triliun, atau Rp 131 triliun per tahun.

"Jadi setiap tahun pemerintahan Presiden Jokowi berhutang rata-rata 3,45 kali lipat dari pemerintahan Presiden SBY," ujar Drajad dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, Senin (28/1/2019).

"Masak pejabat negara yang banyak membuat utang tidak boleh disebut pencetak utang?" tambah politisi Partai Amanat Nasional ini.

Kemenkeu Kecewa Dengan Pernyataan Prabowo

Kementerian Keuangan ( Kemenkeu) menyampaikan kekecewaannya atas pernyataan calon presiden Prabowo Subianto tersebut.

"Apa yang disampaikan calon presiden Prabowo, 'Jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan (Menkeu), melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang', sangat mencederai perasaan kami yang bekerja di Kementerian Keuangan," tulis Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti dalam unggahannya di Facebook, Minggu (27/1/2019).

Kementerian Keuangan, lanjut dia, adalah sebuah institusi negara yang penamaan, tugas, dan fungsinya diatur oleh undang-undang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved