Persebaya Surabaya
Pelatih Kiper Persebaya Surabaya Ciptakan Kiper Modern dengan Model Latihan Seperti Ini
Pelatih Kiper Persebaya Surabaya Ciptakan Kiper Modern dengan Model Latihan Seperti Ini
Penulis: Khairul Amin | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id I SURABAYA – Miftahul Hadi, pelatih kiper Persebaya Surabaya mengaku ada progres positif dari dua kiper yang ia latih selama ini, Miswar Saputra dan Imam Fadilah.
Khususnya setelah dua kiper tersebut kurang lebih selama dua pekan berlatih dengan model latihan modern yang Miftahul dapat dari kursus lisensi kepelatihan kiper AFC Level 1 di Sawangan, Depok, 6-11 Januari 2019 lalu.
“Ada perkembangan. Kami fokus ciptakan kiper modern yang juga bisa mainkan kaki, bantu penyerangan, bill up, juga komunikasinya bagus,” terang Mitahul usai latihan Persebaya di Stadion Jenggolo, Jumat (25/1/2019).
Tidak hanya dalam kelihaian tangan, porsi latihan memaksimalkan potensi kaki juga dilakukan.
• Bejo Sugiantoro Lakukan Rotasi Posisi Pemain Belakang persebaya Surabaya, Ini Tjuannya
• Alasan Osvaldo Haay Memilih Persebaya Surabaya Bukan Tim Luar Negeri
• Persebaya Surabaya Daftarkan 8 Pemain Junior ke Babak 32 Besar Piala Indonesia
• Winger Persebaya Surabaya Irfan Jaya Khawatir Banjir di Sulawesi Selatan, Ini Sebabnya
“Sekarang kan dituntut itu untuk kiper, kita juga sekarang banyak latihan kaki,” tambah pelatih 52 tahun tersebut.
Salah satu model latihan untuk memaksimalkan semua potensi yang ada dalam diri kiper adalah model latihan bersama yang mengarah pada permainan.
Dalam latihan, selain dua kiper tersebut, juga ada beberapa kiper yang ikut berlatih dari Persebaya junior.
“Latihan bersama semua kiper, mengarah pada permainan. Jadi misal garak kanan dan kiri kiper langsung nutup. Jadi gerak aktif tidak hanya tangan, kaki juga harus aktif, mulai pemanasan hingga main,” tambah Miftahul Hadi.
Dilatih secara bersama, Mifathul tidak menutup kemungkinan suatu waktu akan dilatih secar mandiri.
“Tapi tidak menutup kemungkinan akan di dreal satu-satu, lihat kebutuhan nanti seperti apa, awal masih benari dasar-dasar yang kurang,” tuturnya.
Diluar hal tersebut, pelatih yang semasa karier sepakbolanya menjadi kiper Petrokimia Putra tersebut menyebut bahwa paling penting dari seorang kiper adalah komunikasi dengan barisan pertahanan.
“Komunikasi lebih ditekankan dengan lini belakang, penting komunikasi. Selama ini kan kiper banyak komunikasi kurang, jadi pertahanan kurang maksimal,” tutupnya.