Berita Surabaya
Mahasiswi Untag Surabaya Gantung Diri, Keluarganya dari Poso Sulawesi Tengah Datangi Lokasi Kejadian
Mahasiswi Untag Surabaya gantung diri, ayah dan kakaknya dari Poso Sulawesi Tengah datangi lokasi kejadian
Bertengkar dengan Pacar
Mahasiswi Untag Surabaya yang gantung diri, Desiana Dwi Lestari (19) diduga sempat bertengkar lewat telepon sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya.
Saat itu, penjaga kos bernama Imma Himmatul sempat melihat korban video call dengan nada marah kepada pacarnya.
Sang pacar terdengar meminta uang kepada korban namun dijawab tidak memiliki uang.
Dari percakapan itu, korban kemudian menangis saat kekasihnya memutuskan hubungannya.
"Yang tahu penjaga kos, ya temannya dia. Sebelumnya temannya tahu ramai bertengkar dengan pacarnya lewat telepon," kata Ketua RW 02 Nginden Jangkungan, Didik, Rabu (23/1/2019).
"Ramai sampai malam. Sampai nangis dia," kata Didik meniru ucapan rekan korban.
Perempuan asal Pamona, Poso, Sulawesi Tengah ini kemudian tidak terlihat keluar kamar.
Ia mengunci kamar nomer lima yang dihuninya baru sehari itu.
"Dia baru pindah kos sehari sebelum kejadian. Pindah dari Semolo ke sini, hanya satu malam siangnya gantung diri itu. Kami belum mendapat kartu identitasnya waktu itu, baru dijanjikan sore ini," kata
Pakaiannya Rapi
Mahasiswi Untag Surabaya bernama Desiana Dwi Lestari (19) ditemukan meninggal dunia di kamar kos Jalan Nginden Baru Gang IV, Nginden Jangkungan, Sukolilo, Surabaya.
Korban ditemukan meninggal dunia gantung diri menggunakan tali carmentel berwarna hitam di besi krepek jendela kamar kosnya, sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa (22/1/2019) malam.
"Saya lihat gantung diri, pakai tali hitam seperti tali tas perempuan di krepyek jendela. Rambutnya ditekuk ke atas, pakaiannya rapi seperti baru keluar," kata Didik, Ketua RW 02, Nginden Janggungan, Rabu (23/1/2019).
Saat itu, korban diketahui tidak keluar kamar.