DPRD Surabaya

Ketua DRPD Surabaya Tinjau Jalan Gubeng Ambles: Cium Ada Permainan Perizinan dan Lemahnya Pengawasan

Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji meninjau lokasi Jalan Raya Gubeng yang ambles, Rabu (19/12/2108).

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
surya.co.id/nuraini faiq
SIDAK - Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji saat sidak lokasi amblesnya Jl Raya Gubeng Surabaya, Rabu (19/12/2018). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji meninjau lokasi Jalan Raya Gubeng yang ambles, Rabu (19/12/2108). Orang nomor satu di DPRD Surabaya ini ingin mengetahui kondisi jalan yang saat ini mirip jurang akibat ambles dengan kedalaman sekitar 10 meter dan panjang sekitar 50 meter.

Armuji pun mengaku mencium adanya aroma permainan perizinan dalam proyek pengerjaan basemen RS Siloam.

"Ini murni kesalahan konstruksi. Artinya, ada dugaan permainan perizinan yang harus ditelisik dan diusut tuntas," kata Cak Ji, sapaan akrab Armuji, begitu melihat dari jarak dekat lokasi jalan ambles.

Politisi PDIP yang menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Jatim ini mengamati kondisi amblesnya jalan. Dia mengaku tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Jalan yang semula mulus selebar 12 meter itu tiba-tiba lenyap di sisi persis di depan RS Siloam.

Cak Ji menyebutkan bahwa amblesnya jalan tersebut juga akibat lemahnya pengawasan perizinan.

Menurutnya, pengawas perizinan dari pihak ketiga (kampus ITS) juga harus ikut bertanggung jawab. Karena, lanjutnya, tim pengawas dari kampus itu telah merekomendasikan untuk pengerjaan proyek tersebut.

Adalah RS Siloam yang tengah mengerjakan proyek baru perluasan RS. Rumah sakit internasional ini mengeruk lokasi proyek untuk pembangunan gedung basement.

Belum ada keterangan mengenai perluasan RS Siloam itu nantinya sampai berapa lantai sehingga perlu membuat basement. Informasi yang diterima, proyek perluasan RS internasional ini dikerjakan oleh PT Nusantara Konstruksi Engineering (NKE).

"Harus diusut tuntas permainan perizinan proyek yang bikin malu Surabaya ini. Perlu ditelisik, benarkan prosedur perizinan proyek di RS Siloam ini sudah sesuai aturan. Mulai berkas masuk hingga keluar IMB (izin mendirikan bangunan) harus diusut," tandas Cak Ji.

RS Siloam berencana membangun gedung baru dan memulai dengan membuat basement dengan cara mengeruk lokasi tersebut. Namun, proyek ini berbuntut amblesnya Jalan Raya Gubeng.

"Ada indikasi permainan perizinan untuk proyek perluasan RS Siloam ini. Saya mendapat banyak laporan bahwa permainan perizinan ini dilakukan oleh anak pejabat," tandas Cak Ji tak menyebut siapa yang dimaksud.

Karena itu, lanjut Cak Ji, mulai masuknya berkas hingga keluar IMB untuk proyek perluasan RS Siloam itu harus diusut tuntas. Bisa jadi, duga Cak Ji, izin yang dikeluarkan diproses dengan cara sulapan atau dipercepat.

Jika ini yang terjadi, kata Cak Ji, sangat patut disayangkan. Terutama tim yang khusus membidangi masalah konstruksi bangunan dan perencanaan. Tim ini pula yang memberi penilaian apakah pengajuan perizinan itu layak dilanjutkan atau tidak. Kalau dilanjutkan, artinya langsung diikuti dengan pengerjaan proyek.

"Permainan perizinan yang sudah berlangsung lama ini harus diusut tuntas. Dimana pengawas dari Pemerintah yang dari kampus itu," tandas Ketua DPRD ini.

Cak Ji makin penasaran saat melihat dari lokasi jalan ambles. Jurang menganga itu mengancam rontoknya sejumlah gedung di sekitar RS Siloam. Bahkan sebagian bangunan toko Elizabeth dan Gedung BNI ikut rontok.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved