Pembantaian di Papua

Cerita Karyawan PT Istaka Karya Selamat dari Pembantaian KKB dan Adu Tembak TNI Selama 16 Jam

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menerima laporan baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi di Nduga.

Editor: Iksan Fauzi
Kompas TV
Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembantaian 31 pekerja di Nduga, Papua. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menerima laporan soal baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi di Nduga

"Serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah Pos sehingga salah seorang anggota yonif 755/Yalet a.n. Serda Handoko membuka Jendela. Serda Handoko kemudian tertembak dan gugur. Anggota pos membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak dari jam 05.00 pagi (WIT) hingga 21.00 WIT".

Kutipan tersebut adalah laporan yang diterima Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dan diketik tertanggal Selasa (4/12/2018). Kutipan tersebut terlampir dalam rilis resmi yang dikeluarkan Aidi.

Berita Terkini, Fuad Amin Suap Kalapas Sukamiskin agar Bebas Keluar Penjara. Lihat Rincian Suapnya

Dimas Kanjeng Taat Pribadi Divonis Tanpa Hukuman oleh Hakim Pengadilan Negeri Surabaya

Dalam rilis tersebut, Aidi menceritakan kembali kesaksian korban pembantaian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari pekerja PT Istaka Karya, Jimmy Aritonang.

Jimmy Aritonang telah berhasil diselamatkan TNI.

Menurut pengakuan Jimmy kepada Aidi, pada Sabtu (1/12/2018) seluruh karyawan PT Istaka Karya memutuskan untuk tidak bekerja.

Itu karena pada hari tersebut ada upacara peringatan 1 Desember 2018 yang diklaim sebagai hari kemerdekaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Acara tersebut juga dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat.

Sekira pukul 15.00 WIT kelompok KKSB mendatangi camp pekerja PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan sejumlah 25 orang keluar.

Mereka kemudian digiring menuju kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dan dikawal sekitar 50 orang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bersenjata campuran standard militer.

Keesokan harinya, pada Minggu (2/12/2018) pukul 07.00 WIT, seluruh pekerja dibawa berjalan kaki dalam keadaan tangan terikat menuju bukit Puncak Kabo.

Di tengah jalan, mereka dipaksa berbaris dengan formasi lima saf dan berjalan jongkok.

Tidak lama kemudian, para anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua.

Kemudian tiba-tiba mereka secara sadis menembaki para pekerja tersebut.

Sebagian pekerja tertembak mati di tempat dan sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved