Berita Mojokerto

Gamelan Karya Warga Mojokerto Tembus Pasar Jerman dan Malaysia, 1 Set Gamelan Samiaji Butuh 3 Bulan

"Pesanan dari Malaysia dua set gamelam, pernah juga pesanan gong diameter 2 meter dari Jerman."

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Parmin
SURYAOnline/Danendra kusumawardana
Dedi Febrianto (35) tengah mereparasi gamelan jenis gong, Senin (3/12/2018). Gamelan karya warga Mojokerto ini tembusa Malaysia dan Jerman. 

"Kalau satu set lengkap harganya Rp 30 juta, itu yang berbahan besi," imbuhnya.

Di sisi lain Dedi mengatakan, pesanan selama ini datang dari berbagai daerah di Jatim. Mulai dari Sumenep, Probolinggo, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Gresik, Malang, hingga Kediri.

Menurutnya, rata-rata jumlah pesanan mencapai 10 perangkat gamelan setiap bulannya. Perangkat gamelan yang banyak diminati jenis bonang, kenong, dan kempul. Untuk pembelinya didominasi oleh pemilik hiburan kuda lumping, reog, wayang kulit. Selain itu, ada juga pesanan dari sekolah dan instansi.

"Omzet bisnis gamelan ini mencapai Rp 10 juta per bulan. Keuntungan yang didapatkan Samiaji pun mencapai Rp 5 juta setiap bulannya," sebutnya.

Dedi menambahkan, pesanan gamelan juga datang dari luar jawa yakni NTB dan Kalimantan. Bahkan, pembeli gamelan buatannya datang dari Malaysia dan Jerman.

"Pesanan dari Malaysia dua set gamelam, pernah juga pesanan gong diameter 2 meter dari Jerman. Harganya lebih mahal karena biaya pengiriman juga mahal. Biasanya kami mematok harga dua kali lipat dari harga pesanan lokal," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved