Polda Jatim Selidiki Asal Pistol Baretta yang Dipakai Idris untuk Menembak Anggota PPS Sampang

SURYA.co.id | SURABAYA - Anggota Ditreskrimum Kepolisian Daerah Jawa Timur menyelidiki asal usul senjata api pistol Baretta yang dipakai pelaku menembak mati Subaidi (40) anggota PPS (Panitia Pemungutan Suara) di Sampang Madura.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan pihaknya memastikan, tersangka penembakan bernama Idris (30) warga Desa Tamberu Laok Kecamatan Sokobana Kabupaten Sampang Madura, memakai pistol Baretta kaliber 9 mm buatan Italia.

"Pemilik pistol Baretta sudah terdeteksi," ungkapnya di Mapolda Jatim, Kamis (29/11/2018).

Barung mengatakan pihaknya akan memburu kepemilikan pistol Baretta secara ilegal itu.

Saat ini, pihaknya masih menelusuri jejak rekam kepemilikan senpi ini.

"Barang bukti pistol Baretta berada di Polres Sampang tentang kepemilikan masih dalam lidik," ujarnya.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Gupuh Setiyono memaparkan terbongkarnya kebohongan ini saat dicocokkan keterangan dari tersangka yang bertolak belakang dengan barang bukti dan hasil forensik luka tembak di tubuh korban.

Tersangka mengaku memakai senpi rakitan (Pen Gun) yang ternyata adalah senpi pabrikan jenis Baretta.

"Pistol itu (Baretta) dititipkan tersangka ke tetangganya," jelasnya.

Gupuh menambahkan pihaknya, sempat mereka ulang yaitu memasukkan peluru ke dalam senpi rakitan (Pen Gun).

Namun ternyata selosong peluru 9 mm itu tidak cocok saat dipasang di Pen Gun.

Setelah dilakukan pemeriksaan kembali akhirnya pelaku mengakuinya menembak korban dengan pistol Baretta.

"Masih diselidiki kasus penembakan hingga merenggut korban jiwa ini," imbuhnya.

Sebelumnya, anggota Polisi Polres Sampang menangkap tersangka penembakan terhadap anggota PPS, Subaidi.

Pelaku penembakan adalah Idris (30) warga Desa Tamberu Laok Kecamatan Sokobana Kabupaten Sampang Madura.