Berita Surabaya

Ragam Bentuk Perayaan Maulid, Dosen Universitas Sunan Ampel: Wujud Kecintaan pada Nabi Muhammad SAW

Berbagai bentuk perayaan Maulid Nabi dilakukan sejumlah daerah, sesuai budaya setempat. Perayaan itu sebagai wujud cinta kepada Nabi Muhammad SAW

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: irwan sy
surya/benni indo
Ilustrasi - Ribuan tumpeng untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus tolak balak. Ragam perayaan Maulid ini sebagai bentuk kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW 

SURYA.co.id | SURABAYA - Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tahun penanggalan Islam pada 12 Rabiul Awal. Pada 2018 ini, peringatan tersebut jatuh pada hari Selasa, 20 November.

Berbagai bentuk perayaan Maulid Nabi dilakukan sejumlah daerah, sesuai budaya setempat. Perayaan itu sebagai wujud cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Dosen Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Sunan Ampel Surabaya, Wasid Masyur,  menjelaskan perayaan Maulid Nabi di berbagai tempat di Indonesia disambut cukup beragam.

Baca: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Perbanyak Bacaan Sholawat di Malam 12 Rabiul Awal

Masyarakat Madura misalnya. Mereka merayakan Maulid Nabi sebulan penuh secara bergantian masing-masing rumah di lingkungan tempat tinggal mereka.

Sehingga tak heran jika, peringatan Maulid Nabi ini disambut cukup meriah.

"Sungguh masyarakat (Madura) berani mengeluarkan uang untuk konsumsi, hanya untuk hormat kelahiran Nabi dengan berselawat bersama. Tentu saja sambil hormat tamu, tetangga yang datang di rumah. Tradisi ini sekaligus bentuk jalinan silaturrahim," cerita Wasid, Senin (19/11/2018).

Pria yang berasal dari Madura ini, juga menceritakan pengalaman pribadinya. Suatu ketika perayaan Maulid Nabi, kiai kampung menyarankan agar untuk tahun ini tradisi Maulid Nabi (molodan dalam Bahasa Madura) cukup satu kali saja di masjid.

Namun, untuk modal biaya yang digunakan perayaan maulid di setiap rumah, disetor untuk pembangunan masjid yang tak kunjung selesai, setelah dibangun bertahun-tahun.

"Alhasil ternyata uang terkumpul puluhan atau kurang lebih Rp 45 jutaan. Dengan begitu pembangunan masjid selesai. Perayaan Maulid Nabi dimaknai tidak hanya sebagai wujud cinta umat kepada Nabi Muhammad, melainkan mempererat tali silaturahmi antar sesama muslim," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved