Berita Mojokerto

Andres Fitra Manfaatkan Ban Truk Bekas Jadi Tas dan Dompet, Dia Bidik Pasar Australia hingga Inggris

Di tangan Andres Fitra, sampah ban dalam truk bekas disulap menjadi barang bernilai ekonomis.

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Danendra Kusumawardhana
Andres Fitra menunjukkan proses pembuatan tas dari bahan ban dalam bekas. 

SURYA.co.id | MOJOKERTO - Umumnya, sebagian orang menganggap sampah merupakan barang yang tak berguna. Sehingga mereka membuangnya begitu saja.

Namun, Andres Fitra (30) warga Dusun Salen, Desa Salen, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, justru bisa meraup pundi-pundi uang dari sampah.

Di tangan Andres Fitra, sampah ban dalam truk bekas disulap menjadi barang bernilai ekonomis.

Ban dalam truk itu dijadikan Andres sebagai bahan dasar untuk membuat produk aneka tas, dompet, dan sabuk.

Ide pembuatan kerajinan dari ban bekas muncul ketika dia mencari sebuah artikel di internet macam-macam bahan yang digunakan untuk membuat tas.

Andres pun menemukan sebuah artikel tentang kekuatan ban dalam truk. Ban dalam truk tahan panas, anti air dan debu.

"Dari situ saya berfikir, jika ban dalam truk dijadikan bahan sebuah produk bakal awet karena kuat. Saya akhirnya coba-coba membuat tas dari ban dalam truk," katanya Rabu (31/10).

Awalnya dia mengalami kesulitan membuat produk tas dari ban dalam bekas.

Pembuatan tas perlu keahlian dalam menjahit. Sedangkan Andres tak mempunyai basic menjahit.

"Saya hanya modal nekat saja. Karena saya tidak bisa menjahit. Saat saya mencoba membuat, hasilnya tidak maksimal. Bentuk tas kurang sempurna jahitannya pun tak rapi. Awal kali mencoba benang dan jarum saya pinjam punya istri. Untuk ban dalamnya saya diberi gratis oleh tukang tambal ban," terangnya.

Meski percobaan pertamanya gagal, Andres tak patah semangat.

Dia tetap mencoba membuat tas dari ban dalam bekas truk.

"Prinsip saya yakin jika kita mengerjakan apa yang disenangi, insya Allah akan diberikan jalan. Saya searching cara menjahit, lalu mempelajarinya sendiri," ujarnya.

Andres mulai membuat kerajinan dari ban dalam bekas tahun 2014.

Selang dua tahun mengotak-atik, dia baru merasa produk buatannya laik dipromosikan dan dijual karena bentuknya telah sempurna.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved