Ingin Berziarah ke Makam Soeharto? 10 Aturan Ini Tak Boleh Dilanggar Oleh Para Pengunjung
Bila ingin berziarah ke makam Soeharto, maka ada 10 peraturan yang harus dipatuhi para pengunjung disana. Apa saja?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Bila ingin berziarah ke makam Soeharto, maka ada 10 peraturan yang harus dipatuhi para pengunjung disana
Sebuah komplek pemakaman yang asri yang berada di puncak bukit ini memiliki bangunan yang megah dengan unsur budaya Jawa yang kental.
Komplek pemakaman itu disebut dengan Astana Giri Bangun.
Berlokasi di Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, suasana asri di Giri Bangun ini diiringi dengan dengan sejuknya udara dan kabut tipis yang turun saat hari menjelang sore.
Dalam bangunan pendopo besar di tengah komplek ini, jasad Tien Soeharto dan sang suami, Soeharto disemayamkan.
Baca: Atta Halilintar Miliki Jutaan Penggemar, Pantas Saja Langsung Heboh Saat Ia Tercyduk Dugem
Baca: Pertanda Kriss Hatta Sudah Move On dari Hilda Vitria, Terciduk Bersama Cewek Cantik
Baca: Perempuan Telanjang Mendadak Kabur dari Sawah di Tuban, Ternyata Ia Baru Saja Lakukan Ini
Baca: Paramitha Rusady Pernah Mati Suri saat Melahirkan, 11 Tahun Berlalu Begini Kondisi Putranya
Makam ini juga berada di komplek yang sama dengan Astana Mangadeg, sebuah komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran yang berada di bukit yang lebih tinggi.
Di Astana Mangadeg, ada makam Mangkunegaran I atau Pangeran Sambernyawa, Mangkunegaran II dan Mangkunegaran III.
Astana Giri Bangun selalu ramai dikunjungi para peziarah yang ingin mendoakan mantan presiden ke-2 Indonesia itu.
Tak heran jika saat hari libur akan banyak bus pariwisata yang datang membawa rombongan peziarah.
Menurut juru kunci Astana Giri Bangun, banyak pula para calon anggota dewan atau calon pemimpin yang datang berkunjung.
Namun, pengunjung tidak diperkenankan bertingkah sembarangan.
Dilansir dari intisari, ada 10 aturan yang harus dipatuhi oleh para pengunjung jika ingin masuk dalam pendopo makam Soeharto.

1. Semua peziarah wajib membawa surat izin ziarah yang bisa didapatkan setelah mendaftarkan jumlah rombongan dan keperluan datang.
2. Berpakaian pantas dan rapi sesuai kepribadian bangsa.
Pakaian resmi: batik, busana muslim atau seragam organisasi. Tidak boleh berdandan berlebihan atau memakai perhiasan mencolok.