Lipsus Persebaya

Pentolan Bonek Slenge'an, Agus Bimbim Tessy Ajak para Suporter Antarklub Damai

Salah satu pentolan Bonek Slenge'an 1999, Agus Bimbim Tessy menginginkan perdamaian antarsuporter klub.

Penulis: Khairul Amin | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/HABIBUR ROHMAN
Beragam aksi suporter Persebaya Surabaya atau bonekmania saat mendukung tim kebanggaannya bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila mengingatkan kepada para pegila bola, begitu murahnya harga nyawa.

Fanatisme terhadap sepak bola sepatutnya tak boleh menghilangkan nyawa orang lain.

Salah satu pentolan Bonek Slenge'an 1999, Agus Bimbim Tessy menginginkan perdamaian antarsuporter klub. Perdamaian itu terwujud dengan catatan tak ada provokator.

Baca: 19 Tahun Bonek Slengean Setia Mendukung Persebaya

Baca: Firly Afdiha Jatuh Cinta pada Persebaya karena Antusiasme Bonekmania

Menurut Agus yang juga pentolan Bonek Slenge’an 1999 ini, provakator lah biang permusuhan antarsuporter di Indonesia. Setiap kerusuhan dan bentrok, selalu ada provokatornya.

“Masalah perdamaian, kalau memang betul-betul Allah ngasih jalan, Insya Allah di Indonesia ini bisa damai,” terang Agus.

Baca: Break Kompetisi Liga 1, Djanur Genjot Fisik Pemain Persebaya Surabaya

Hal itu bukan isapan jempol. Agus mencontohkan saat Persebaya tandang, sebenarnya bonek tidak bermusuhan dengan suporter tim tuan rumah.

Namun, karena ulah provokator, akhirnya terjadi kericuhan.

“Awalnya tuan rumah sama Persebaya tidak ada apa-apa, tapi karena ada satu atau dua provokator melempari bonek, akhirnya kita dendam, kita bales lagi ke suporter tuan rumah dan terjadi bentrok,” ceritanya.

Pada break kompetisi ini, klub kontestan Liga 1 melakukan perdamaian antarsuporter. Delapan belas manager klub Liga 1 menggelar ikrar damai di Stadion Kanjuruhan, Malang usai laga amal antara Arema FC vs Madura United, Sabtu (29/9).

Manager Persebaya, Chandra Wahyudi yang turut hadir dalam ikrar itu mendukung penuh upaya damai semua supporter.

Baginya, rivalitas hanya ada di dalam lapangan selama 90 menit, selebihnya harus menjunjung persaudaraan.

“Kami mendukung perdamaian semua suporter Indonesia. Apalagi terbaru telah terjadi kekerasan yang itu sangat tidak manusiawi. Kita harus akhiri kekerasan ini,” pesannya.

Di kalangan suporter Persebaya, Candra akan terus mengedukasinya agar lebih baik.

“Kita akan dukung perdamaian antarsuporter,” tambah Manager asal Bojonegoro itu. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved