Hari Batik Nasional

Hati Batik Nasional, Yuk Belajar Batik yang Bisa Mix and Match

Meski lahir dari tradisi, tetapi batik tetap menarik untuk dipakai dengan mengadopsi gaya-gaya masa kini. Lalu bagaimana memadu padankannya?

Penulis: Sudharma Adi | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/ahmad zaimul haq
Sejumlah model berlenggak lenggok menggenakan busana Batik Jatim di ruang tunggu Gate 10 T1 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo Selasa (2/10). Pagelaran dalam rangka Hari Batik itu juga untuk menghibur penumpang yang menunggu keberangkatan pesawat. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Batik adalah warisan budaya yang jadi jatidiri bangsa. Tak heran, batik jadi busana wajib yang dikenakan. Namun, seiring perkembangan tren fashion, batik tak lagi hanya menjadi busana formal, namun batik bisa juga di mix and match.

Ini yang ditampillan para sosialita dan fashion influencer dalam sebuah acara di District 27, Lenmarc, sekaligus memeringati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober. Mereka menampilkan berbagai jenis batik yang dikombinasi dengan jenis pakaian modern.

Seperti penjelasan fashion influencer, Samantha Eve Young.

Dia mengenakan batik pada bawahan dengan detil kombinasi rok maupun celana pendek. Batik yang digunakannya bermotif wayang dengan kombinasi kawung. Warma hitam dan coklat berpadu cantik, membuat tampilan lebih menawan.

“Bawahan batik ini memakai motif semar. Kebetulan saya memang suka motif wayang karena terlihat lebih unik,” jelasnya.

Adapun bawahan batik ini multifungsi karena bisa dibalik dan berganti motif. Ada resleting pada bawahan, sehingga pemakai bisa mengubah jadi rok atau celana pendek.

“Kain yang dipakai adalah perpaduan tenun dan batik. Dengan kombinasi ini, maka saya bisa memakai rok atau celana dari satu macam bawahan ini. Itu bisa saya pakai untuk acara non formal atau kegiatan formal,” terangnya.

Dia lebih suka menggabungkan konsep batik pada bawahan dengan atasan baju singlet you can see dari kulit sintesis. Bagian atasan ini punya warna sejenis dengan bawahan, yang juga dominan coklat. Dipilihnya atasan yang santai ini, sebenarnya disesuaikan dengan acara yang diikuti, yang kebetulan santai.

“Tapi atasan you can see ini bisa saya tambahi blazer dengan motif batik, ketika hadir di acara resmi. Semuanya bisa mix and match,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan fashion influencer lainnya, Lisa Gunawan. Pada acara santai seperti di Lenmarc ini, dia memakai busana loose dari sutra dengan motif batik. Motif batik ini sangat pas ketika dipadukan dengan motif garis-garis.

“Bahannya sebagian besar sutra, ditambah dengan kulot,” ujarnya.

Adapun warna yang dipakai dominan warna putih, hitam dan merah. Bagian bawahan juga celana panjang loose dengan motif batik dan garis. Meski motif pada atasan dan bawahan sama, tapi dia sering memadukan bagian atasan dengan celana jeans atau hotpants. Paduan ini sering dia gunakan ketika hadir pada acara pesta atau lunch time. “Yang pasti, saya sering memadukan ini dengan batik. Hasilnya lebih seksi,” katanya. 

Paduan Batik Tulis dan Tenun Tuban

Paduan batik dengan busana kontemporer juga menarik minat desainer Elizabeth Njo May Fen untuk menciptakan busana mix and match. Dia membuat busana batik tenun yang multifungsi.

Desainer asal Surabaya ini menjelaskan, dia menggunakan busana batik tulis dan dan tenun dari Tuban. Paduan dua jenis batik dengan garapan berbeda ini menghasilkan busana yang unik dan berbeda ketika dikenakan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved