Berita Bangkalan
Ngaku Wartawan, Dua Pria Gasak Laptop Guru di Bangkalan
Korban baru sadar bahwa laptopnya telah raib ketika kedua orang tersebut meninggalkan sekolah.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | BANGKALAN - Seorang guru SMP Al-Muktadin Desa Alang-alang Kecamatan Tragah, Fathurrahman (28) menjadi korban pencurian Laptop dalam tasnya raib setelah dibawa kabur dua orang tak dikenal yang mengaku sebagai wartawan, Rabu (5/9/2018).
"Mengakunya wartawan dari Warta Pos. Usia keduanya sekitar 30-34 tahun," ungkapnya ketika dihubungi Surya usai melaporkan kasus itu ke Mapolres Bangkalan.
Kejadian pencurian laptop tersebut berawal ketika dirinya tengah mengajar di kelas sekitar pukul 09.30 WIB. Tiba-tiba dua orang itu datang menggunakan satu sepeda motor, Honda Beat warna putih-biru.
Fathurrohman menjelaskan, tidak sempat meminta keduanya mengisi buku daftar tamu. Karena memang saat itu, hanya ada dua guru termasuk dirinya.
"Teman saya tengah mengajar. Saya seorang diri mempersilahkan mereka masuk ke ruang guru. Saya pun tak menaruh curiga," jelasnya.
Layaknya proses wawancara, dua pria itu menanyakan seputar prestasi sekolah. Seorang di antaranya lantas meminta diantar keliling kelas untuk ambil foto.
Sedangkan seorang lainnya, menunggu di ruang guru yang tengah sepi. Tas berisi laptop merk HP warna emas miliknya ditinggal di ruang guru.
Ia memparkan, tiba-tiba orang yang berada di dalam ruang guru menyalakan motor dengan posisi menunggu. Sementara satunya, tiba-tiba pamit dengan tergesa.
"Bilangnya mau ke kecamatan (Tragah). Setelah saya cek di kecamatan, tidak ada tamu dari Warta Pos," paparnya.
Ia menyebutkan, pelaku yang minta diantar mengelilingi kelas bercirikan tubuh agak tambun, kulit sawo matang, dan berambut cepak.
"Sedangkan pria yang menunggu di ruang guru berbadan kurus, rambut lurus agak panjang namun tipis di bagian pinggir," paparnya.
Ia baru sadar bahwa laptopnya telah raib ketika kedua orang tersebut meninggalkan sekolah. Kerugian ditaksir mencapai Rp 5 juta.
Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Jeni Aljauza menjelaskan, pihaknya tengah menggelar proses penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut.
"Betul, korbannya adalah guru SMP Al-Muktadin. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Kami juga akan melakukan olah tempat kejadian perkara," singkatnya.