Berita Bangkalan
Lihat Keunikan Santri Paskibra Ponpes Mbah Cholil Bangkalan saat Kibarkan Bendera Merah Putih
Upacara di Ponpes Mbah Cholil itu selalu digelar pada setiap Hari Kemerdekaan RI. Para santri dan santriwati ditempatkan secara terpisah.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | BANGKALAN - Nuansa berbeda nampak dalam pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan RI Ke-73 di Ponpes Syaichona Cholil, Kelurahan Demangan Bangkalan. Santri Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Mbah Cholil itu menggunakan bakiak, Jumat (17/8/2018).
Suara keras dari bakiak tiga santri paskibra memecah keheningan 1.500 santri di halaman Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syaichona Cholil.
Meski beralas sandal jepit dan berbaju muslim, mereka larut dalam khidmat pengibaran Bendera Merah-Putih.
Inspektur upacara sekaligus salah seorang pengasuh Ponpes Syaichona Cholil, KH Mohammad Karror Abdullah mengungkapkan, dunia pesantren merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kegiatan seperti (upacara kemerdekaan) adalah hal wajib bagi para santri untuk menghormati jasa pahlawan," ungkap kiai muda yang akrab disapa Ra Karror itu.
Upacara di Ponpes Mbah Cholil itu selalu digelar pada setiap Hari Kemerdekaan RI. Para santri dan santriwati ditempatkan secara terpisah.
"Kami berharap, pemerintah tidak melupakan para pahlawan kemerdekaan yang juga berasal dari pesentren," jelasnya.
Ia menambahkan, pesantren saat ini turut menjaga dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami tanamkan dan pupuk nasionalisme di setiap nadi para santri," pungkasnya. (Surya/Ahmad Faisol)