Berita Tulungagung

Harga Telur di Tulungagung Tembus Rp 28.000, Lebih Mahal Dibanding saat Lebaran

Eko mengungkapkan kenaikan harga ini dipicu tingginya permintaan ke Jakarta, sehingga mayoritas telur dikirim ke Jakarta.

Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
surya/david yohanes
Eko Nurhadi, penjual telur di Pasar Ngemplak Tulungagung sedang melayani pembeli. 

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Harga telur di Kabupaten Tulungagung menembus harga Rp 28.000. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak seminggu lalu.

Seorang pedagang telur di Pasar Grosir Ngemplak Tulungagung, Eko Nurhadi (40), mengatakan harga saat ini jauh lebih mahal dibanding saat menjelang lebaran lalu.

"Waktu mau lebaran kemarin harganya hanya Rp 24.000 per kilogram," ungkap Eko, saat ditemui Selasa (10/7/2018).

Eko mengungkapkan kenaikan harga ini dipicu tingginya permintaan ke Jakarta, sehingga mayoritas telur dikirim ke Jakarta.

"Selama ini selain dari Jawa, kebutuhan telur Jakarta kan juga dikirim dari Medan. Informasi yang saya dapat, saat ini yang dari Medan sedang kosong," tambah Eko.

Eko yang mengambil telur dari peternak menawarkan beberapa harga. Telur kualitas terbaik dijual Rp 27.000 per kilogram. Di bawah kualitas terbaik, ada yang dijual Rp 26.000 per kilogram dan Rp 23.000 per kilogram.

Yang membedakan tiga jenis telur ini hanya ketebalan cangkangnya.

"Istilah pedagang telur muda dan telur tua. Yang paling mahal cangkangnya lebih tebal," tutur Eko.

Selain itu tiga jenis telur ini juga mempunyai daya tahan yang berbeda. Telur dengan harga Rp 27.000 per kilogram kuat disimpan selama satu bulan.

Sedangkan yang berharga Rp 26.000 per kilogram kuat disimpan selama 20 hari. Kualitas terburuk hanya bisa disimpan selama 15 hari.

"Rasanya sama saja, cuma pembelinya kadang fanatik yang cangkang tebal," ungkap Eko.

Naiknya harga telur ikut menurunkan jumlah pembeli. Dalam satu hari biasanya Eko bisa menjual minimal 1 kwintal telur. Namun kini penjualan telur kurang dari 1 kuintal.

"Setidaknya penjual nasi goreng, martabak dan warung kan tetap butuh telur. Mereka yang jadi tulang punggung penjualan," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved