Percakapan Terakhir Rika Sebelum Akhirnya Hendri Membunuhnya dan Memasukkan Jasadnya Dalam Kardus
Hendri (31) warga Kompleks Perumahan Ivory diringkus oleh Satreskrim Polrestabes Medan, Kamis (7/6/2018), sekitar pukul 03.00 WIB
SURYA.co.id - Sebelumnya telah diberitakan, Rika Karina atau Huang Lisya (21) merupakan sosok mayat perempuan muda ditemukan di dalam kardus.
Identitasnya diketahui setelah surat berkendara yang ditemukan dalam sepeda motor bersama kardus berisi jasad Rika di sekitar Jalan Karya Rakyat, Medan, Rabu (6/6/2018) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Seperti yang diketahui jasad Rika ditemukan oleh Darwis seorang penjual martabak.
Korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh dilipat dan dimasukkan dalam kardus diletakan di atas kereta Honda Scoopy dengan pelat nomor BK 5875 ABM yang terparkir di Jalan Karya Rakyat Gang Melati 1, tepatnya di samping gereja HKBP Ampera, Sei Agul.
Kendaraan itu diduga ditinggalkan pengemudinya dalam keadaan mesin mati namun lampunya tetap menyala.
Warga kemudian menghubungi pihak kepolisian. Saat kardus sedikit dibuka, terlihat bentuk tangan dan kaki manusia.
Ternyata isinya tubuh perempuan berlumur darah yang dibalut plastik, tas, den dilakban. Pada bagian leher dan tangannya ada luka yang diduga akibat benda tajam.
Hendri (31) warga Kompleks Perumahan Ivory diringkus oleh Satreskrim Polrestabes Medan, Kamis (7/6/2018), sekitar pukul 03.00 WIB.
Hendri adalah pelaku pembunuhan terhadap Rika Karina dan memasukkan jasadnya ke dalam kardus popok bayi.
Sebelumnya peristiwa sadis itu terjadi, Hendri dan Rika merupakan partner dalam bisnis kosmetik, di mana Rika merupakan distributor dan Hendri reseller.
Awalnya bisnisnya ini berjalan dengan mulus hingga transaksi ketujuh yang berujung tragedi pembunuhan.
Korban menelpon tersangka dengan berkata, "Kenapa gak ambil lagi”.
Lalu Hendri menjawab, ”Barang kamu mahal kali".
Hendri kemudian mengecek harga kosmetik tersebut di Pajak Sambas dan harganya Rp 230 ribu per item.
Kemudian korban menjawab, ”Kamu jangan ambil dulu, aku cek dulu, kamu nanti ambil, ambil dari aku aja”.