SBMPTN 2018
Penilaian SBMPTN Berubah, Siswa Mengaku lebih Tenang Kerjakan Soal
Perubahan penilaian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) kini diakui menguntungkan peserta.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Perubahan penilaian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) kini diakui menguntungkan peserta.
Abrar, Siswa SMAN 6 Surabaya mengungkapkan perubahan penilaian ini tentunya mengurangi beban peserta SBMPTN.
Pasalnya jika harus mengerjakan soal dengan ketentuan soal salah dinilai (-1). Peserta akan khawatir untuk mengisinya jika jawabannya belum akurat.
"Lebih enak kalau nilainya nol, jadi kalaupun sudah mikir terus salah. Nggak harus berkurang nilainya,"ujarnya.
Dengan demikian ia merasa bisa menjawab lebih banyak soal.
Yani Susanti, Koordinator BK SMAN 6 Surabaya mengungkapkan dengan kebijakan baru dalam penilaian, siswa menjadi lebih siap dalam mengikuti ujian.
"Semua pasti ada positif dan negatifnya jd menurut saya apapun aturan itu yang bisa saya lakukan sebagai seorang guru BK memotivasi anak untuk tetap semangat dan melakukan yang terbaik yang bisa mereka lakukan,"ujarnya.
Dirinya optimis dengan sistem penilaian tersebut siswanya bisa mendapat nilai tinggi. Sebab siswa sudah terbiasa mengerjakan soal mulai dari Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
"Drill soal dari bapak dan ibu guru bidang studi sudah mumpuni, anak-anak sudah siap dan terbiasa mengerjakan soal-soal sulit,"lanjutnya.
Ia berujar sempat mendapat curhatan siswa yabg khawatir dengan penilaian SBMPTN. Tetapi masih bisa diredam dengan memunculkan rasa percaya diri, jujur dan pantang menyerarah.
"Alhamdulillah mereka memahami dan bersikap tenang dalm menghadapi kebijakan baru SBMPTN,"jelasnya.
Ia menegaskan, daripada penilaian SBMPTN, siswanya lebih mengkhawatirkan jenis ujian yang digunakan.
"Mereka khawatir kalau harus ujian online nanti error diprovider atau listrik mati,"pungkasnya.