Berita Surabaya
Hi Tech Mall Tetap Ada plus Gedung Kesenian, bahkan Pemkot akan Gaet Pedagang Glodok ke Surabaya
"Mal ini perlu penataan dan maksimalisasi saja," kata Kepala Bappeko Surabaya Agus Iman Sonhaji, Jumat (2/3/2018).
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.di | SURABAYA - Pemkot Surabaya melalui Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Beppeko) akan menggeret Pedagang elektronik Glodok Jakarta ke Hi Tech Mall Surabaya. Hal ini sekaligus memastikan bahwa mal elektronik di Jlama Kuisuma Bangsa ini tetap ada.
Namun, mal elektronik terbesar di Surabaya itu justru akan makin besar. Surabaya perlu memfasilitasi produk IT.
"Kami memang akan mengambil alih pengelolaan Hi Tech Mall. Mal ini perlu penataan dan maksimalisasi saja," kata Kepala Bappeko Surabaya Agus Iman Sonhaji, Jumat (2/3/2018).
Tidak saja malah akan menjadikan mal elektronik itu menjadi lebih besar. Namun mal khusus produk IT itu akan terintegrasi dengan gedung kesenian. Bukan menggantikan mal ini menjadi gedung kesenian.
"Sedang dituntakan lay out dan desain baru Hi Tech Mall nanti bagaimana. Tidak lah sekali lagi melenyapkan HI Tech Mall," kata Agus.
Baca: Pemkot Surabaya Putus Kontrak Hi Tech Mall 2019
Ratusan pedagang penyewa stan kemarin berdemo. Mereka menduga bahwa pengambilalihan gedung hi Tech Mall menjadi murni gedung kesenian. Pedagang akan terusir dari pusat Pete belanjaan khusus produk IT itu.
"PKL saja yang di pinggir jalan dibuatkan tempat di taman-taman. Masak pedagang yang sudah ada kami singkirkan," tandas Agus.
Namun, berkambang informasi di kalangan pedagang bahwa pembangunan gedung kesenian oleh Pemkot Surabaya menggantikan mall ini. Hi Tech Mall berdiri puluhan tahun .
Siti Alfiah, salah seorang penjual komputer di Hi Tech mall menuturkan bahwa isunya para pedagang akan dipindahkan ke mall elektronik lainnya. Sebab kontrak PT Sasana Boga sebagai penyewa lahan pemkot akan berakhir tahun ini.
"Alhamdulillah kalau Pemkot masih memperhatikan kami. Kami masih ingin tetap berjualan. Mal ini memang makin sepi karena pengelola tak mau promosi," kata Alfiah.
Diakui bahwa kondisi pasar gedung berbelanjalan sepi. Ada sekitar 200 pedagang yang tutup dan pindah.
Sudah ada beberapa mal seperti Kapas Krampung dan JMP yang akan dijadikan lokasi baru Mal.
Warga pun menolak karena mal baru yang dituju itu tidak segmented.
Hi Tech Mall yang berlokasi di Jl Kusuma Bangsa itu lebih strategis. Selain itu Pedagang khawatir harga sewa di lokasi baru lebih mahal.