Kejujuran Guru Badrun
Mengharukan, Guru ini Tunggu 11 Tahun Untuk Kembalikan Uang Milik Polisi yang Dia Temukan di Masjid
Polisi di Malang dibuat terharu oleh seorang pria yang 11 tahun lalu menemukan uang gajinya yang hilang di musala & kini datang mengembalikannya utuh.
Penulis: Benni Indo | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | MALANG – Ponsel Iptu Sugeng Iryanto bergetar menandakan adanya panggilan masuk.
Panggilan itu berasal dari Brigadir Didik, anggotanya di Satresmob Polres Malang Kota. Sugeng tak menyangka kalau panggilan saat jam istrahat kantor pada Kamis (10/8/2017) itu menjadi awal dimulainya kisah yang tak akan terlupakan oleh Sugeng.
Dalam pembicaraan di saluran telepon, Bripka Didik menanyakan ke Sugeng apakah dirinya pernah kehilangan uang gaji berserta slipnya di sebuah masjid?
Mendengar pertanyaan itu, ingatan Sugeng kembali pada tahun-tahun sekitar 2005 dan 2006.
Sambil mengingat pasti tahunnya, Sugeng membenarkan kalau dirinya pernah kehilangan gaji dan slipnya.
"Iya, Benar" kata Sugeng menceritakan kembali kisah yang ia alami.
Didik lantas menjelaskan kalau dirinya bersama seorang pria paruh baya bernama Muhammad Badrun ingin bertemu dengannya.
Bukan sebuah pertemuan biasa, namun pertemuan yang sangat menyentuh bagi keduanya.
( Baca: Guru Badrun Cari Momen Kunjungi Malang untuk Kembalikan Amplop yang Ditemukannya 11 Tahun Lalu )
Badrun ingin bertemu dengan Sugeng lantaran ingin mengembalikan gaji dan slip gaji milik Sugeng yang sudah 11 tahun hilang.
“Subhanallah, 11 tahun yang Lalu? dan uang gaji saya kembali! Bukankah ini sebuah kebesaran Tuhan yang ditampakkan di depan saya?,” ujar Sugeng terkagum-kagum.
Ia lantas berupaya bertemu dengan Badrun saat itu juga. Bagi Sugeng, bukan jumlah uang yang menarik, namun si Badrun yang berhati mulia tersebut .
‘Saya harus menemui orang itu untuk mengucapkan rasa terimakasih,” terangnya.
Ditemui di rumahnya di Pondok Mutiara Asri E8, Dusun Krajan, Desa Pandanlansung, Wagir, Kabupaten Malang, Sugeng menjelaskan saat ia kehilangan gaji pada Oktober 2006 lalu, kondisinya saat itu sedang sulit.
“Waktu itu saya sedang sulit karena memang harapannya hanya dari gaji saja,” jelasnya.