Berita Pendidikan Surabaya
Dindik Surabaya akan Merger 50 SD Negeri, Iksan: Jangan Khawatir Tidak Ada Kepala Sekolah Nganggur
“Sekolah yang di merger yang satu lokasi, misalkan, awalnya 3 sekolah dijadikan 1 sekolah, manajemen 1 kepala sekolah.”
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya akan segera menata keberadaan Sekolah Dasar (SD) negeri di bawah naungannya. Hal itu dilakukan dengan menggabung (merger) SD negeri yang lokasinya dalam satu lingkungan.
Kepala Dindik Kota Surabaya, Ikhsan menjelaskan keberadaan beberapa SD negeri dalam satu lokasi sering mengalami kesulitan dalam pemakaian sarana bersama seperti lahan lapangan.
Hal ini jua berlaku dalam pengembangan sarana prasarana seperti gedung sekolah yang tidak bisa maksimal.
“Sekolah yang di merger yang satu lokasi, misalkan, awalnya 3 sekolah dijadikan 1 sekolah, manajemen 1 kepala sekolah,” jelasnya, Selasa (23/5/2017).
Menurutnya hal ini akan lebih menguntungkan sekolah dalam pengelolaan jadwal kegiatan. Karena tidak perlu lagi menyinkronkan jadwal dari tiga sekolah yang memiliki manajemen berbeda.
“Kalau satu sekolah, misalkan bisa direhab satu gedung 3 lantai. Karena satu sekolah bisa digabung, kalau manajemen berbeda kan tidak bisa,” lanjutnya.
Terkait pengurangan kepala sekolah menurutnya tidak akan menjadi masalah. Sebab merger dilakukan menyesuaikan jumlah kepala skeolah yang pensiun ataupun meninggal dunia.
“Tidak perlu risau. Sebab, kepala sekolah yang sekolahnya dimerger akan ditempatkan di sekolah lain. Jadi tidak akan ada kepala sekolah yang menganggur. Kami pasti akan menghitungnya," ungkapnya.
Merger diharapkan dapat menciptakan efekvifitas pembelajaran di sekolah. Sebab, sekolah yang ada dalam satu lingkungan kerap berebut lahan untuk melaksanakan kegiatan. Dia mencontohkan seperti halnya SDN Ketabang I dan III yang berada dalam satu lokasi dan telah dilakukan merger.
Sementara yang masih dalam satu lokasi tetapi belum dilakukan merger dicontohkannya SDN Kaliasin I dan III.
Plt Kabid SD Dindik Surabaya Sudarminto menambahkan, saat ini terdapat 358 SD negeri di Surabaya. Sebanyak 50 di antaranya berada dalam satu lingkungan atau berdekatan dengan SD negeri lain. Sehingga, 50 SD negeri tersebut akan dilebur menjadi satu sekolah alias merger.
"Jadi tahun ini SD negeri tinggal 308 sekolah ditambah satu SD negeri yang baru beroperasi tahun ini," ungkapnya.
Dengan dilakukannya merger, secara otomatis jumlah pilihan SD negeri dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini akan berkurang.
Namun, dinas telah mengatur agar calon peserta didik tidak dirugikan dalam proses seleksi PPDB. Salah satunya denga memberikan tambahan skor bagi calon peserta didik yang mendaftar di wilayah (kelurahan) lain. Dengan catatan, di wilayah tempat tinggal calon peserta didik tidak terdapat SD negeri.
"Kami masih mengkaji untuk melakukan merger SD negeri akan berdampak pada efektivitas layanan pendidikan dan efisiensi manajemen," tutur pria yang juga Kabid SMP Dindik Surabaya itu.