Fenomena Medsos

Dikecam Netizen dan Warga NU Gara-Gara Hina Gus Mus, Begini Nasib Pandu Wijaya

cuitan Pandu Wijaya itu sangat tak sopan dan jauh dari adab mengingat bahwa Gus Mus yang merupakan sosok pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin.

Twitter/@panduwijaya_
Pemilik akun Twitter @panduwijaya_ dikecam banyak orang gara-gara cuitannya yang menghina Gus Mus 

SURYA.co.id | JAKARTA - Melalui akun Twitter, seorang netizen bernama Pandu Wijaya menghina KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.

Akibat perbuatannya tersebut, netizen pemilik akun @panduwijaya_ itu langsung mendapat kecaman dari banyak orang, khususnya warga NU (Nahdlatul Ulama).

Mereka menganggap, cuitan Pandu Wijaya tersebut sangat tidak sopan dan jauh dari adab mengingat bahwa Gus Mus yang merupakan sosok pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang tersebut adalah sosok yang sangat dihormati banyak orang karena ilmu dan kharismanya.

UPDATE - 2 Netizen Penghina Gus Mus Sowan ke Rembang, Inilah Reaksi Kiai dan Seniman Itu

Penghinaan terhadap Gus Mus tersebut bermula ketika Gus Mus melalui akun Twitter berkomentar soal sholat Jumat di ibukota yang rencananya akan digelar di jalan raya.

Dalam cuitannya itu yang dibuat Rabu (23/11/2016) tersebut, Gus Mus melalui akun @gusmusgusmu mengatakan demikian:

1. Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum'atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar.

2. Kalau benar, wah dalam sejarha Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran.

Nah, saat Gus Mus menyampaikan cuitan kedua tersebut, akun @panduwijaya_ menimpali demikian :

@gusmusgusmu Dulu gk ada aspal gus di padang pasir, wahyu pertama tentang shalat jumat jga saat Rasulullah hijarh ke madinah. Bid'ah Ndasmu!

Screenshot cuitan @gusmusgusmu dan @panduwijaya_

Sontak kata-kata kasar tersebut langsung mendapat respon banyak pengguna Twitter lainnya.

Mereka mengecam keras karena di dalamnya terdapat kata-kata kasar: Bid'ah Ndasmu!

Sejak mendapat kecaman yang sangat luas, cuitan @panduwijaya_ tersebut langsung dihapus.

Namun penghapusan itu tidak berpengaruh apa-apa karena respon keras dari netizen sudah menjalar ke mana-mana. Sosoknya tetap dicari, terutama di dunia maya.

Pencarian tidak hanya berlangsung di dunia maya. Seperti dikutip dari akun Facebook Johan Wahyudi, anggota Banser DKI Jakarta juga mendatangi PT Adi Karya untuk mengklarifikasi pernyataan tersebut.

PT Adi Karya sendiri diketahui adalah tempat Pandu Wijaya bekerja.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved