Citizen Reporter
Para Sarjana Ini Lebih Memilih Masuk Pedalaman
begitu banyak perbedaan, tantangan, kesulitan, dan perbedaan lainnya, tetapi para sarjana ini tetap nekad masuk ke pedalaman...
Catatan peduli Naslah Rindu Inayah
Alumnus Sarjana SM-3T dari Universitas Negeri Malang
MENJADI guru di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) bukan hal yang mudah. Perbedaan budaya, adat istiadat serta letak geografis yang ada di daerah terluar Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi para guru dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Dalam rangka percepatan pembangunan di daerah 3T, Kementerian Pendidikan Nasional membuat kebijakan lewat Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. Salah satunya lewat program SM-3T ini.
Program ini ditujukan kepada para sarjana kependidikan untuk ditugaskan selama satu tahun di daerah 3T. Setelah melaksanakan tugasnya, para peserta SM-3T memperoleh beasiswa PPG (Pendidikan Profesi Guru) berasrama selama satu tahun.
Program SM-3T sejak tahun 2011 hingga saat ini telah memasuki angkatan kelima yang rencananya siap untuk diberangkatkan pada bulan Agustus 2015 nanti.
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi bagi para calon peserta SM-3T yaitu, lulusan program studi kependidikan S-1 tiga tahun terakhir, IPK minimal 3,00, berbadan sehat dan bebas dari narkoba yang dibuktikan dengan SKBN (Surat Keterangan Bebas Narkoba), belum menikah dan bersedia tidak menikah selama program SM3T serta PPG.
Tidak hanya itu. Para peserta SM-3T juga masih harus melewati beberapa seleksi dan tes yang dilakukan secara nasional, yaitu seleksi administrasi SM3T, Seleksi akademik berbasis CAT (Computer Assisted Test) yang meliputi tes potensi akademik, tes kemampuan dasar dan tes program studi.
Jika lolos pada tahap ini, peserta akan melaksanakan tes terakhir wawancara yang dilakukan di LPTK yang dituju.
Nur Aini, salah satu peserta SM-3Tmengaku senang lulus dari tahap awal hingga wawancara yang dilaksanakan 27 Juni 2015. “Alhamdulillah lulus, rasanya sudah tidak sabar menunggu penempatan,” tuturnya.
Perempuan asal Probolinggo ini juga mengaku siap dan bersemangat mengabdi di perbatasan Indonesia demi mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Nur Aini bersama peserta SM-3T lainnya akan mengikuti prakondisi pada 3-17 Agustus 2015 sebelum ditempatkan ke daerah 3T di sembilan provinsi. Yaitu, Provinsi Aceh Nanggru Darusallam, NTT, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Maluku.