Lesehan Nikmat Gladhak Lanjhang
Madura bukan hanya soto dan sate... tapi tantangan kuliner lesehan basah ala Gladhak Lanjhang ini patut dijajal.... berani?
Shofia Asri
Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Trunojoyo Madura
KULINER Madura bukan hanya sate dan soto. Dengan mayoritas warga pulau garam berperofesi sebagai nelayan, begitu banyak kedai hingga restoran seafood berjejal di pinggir jalan. Salah satunya kedai seafood lesehan di Jalan Raya Ujung Piring nomer 1 Bangkalan, Madura. Lesehan ini lebih dikenal sebagai lesehan Gladhak Lanjhang.
Bermacam menu seafood tersedia di sini. Mulai dari ikan gurami, lobster hingga kepiting besar. Para pelayan akan mengolahnya dengan cara digoreng atau dibakar. Pelancong dapat memilih sesuai selera. Seekor gurami besar dibanderol Rp 45.000 lengkap dengan sambal terasi dan lalapan segar. Sedangkan seperempat lobster dapat dinikmati dengan Rp 50.000 saja.
Ada berbagai tempat duduk yang dapat dipilih setelah memesan hidangan. Tempat duduk berjajar dan tersusun rapi atau gazebo-gazebo mungil yang didirikan di atas laut. Memilih gazebo adalah pilihan tepat. Karena dapat langsung melihat atraksi pemancingan dan birunya laut yang ditumbuhi hutan bakau berhiaskan perahu-perahu indah nelayan.
Menuju tempat ini bisa dimulai dari pelabuhan Kamal atau jembatan Suramadu. Berbelok ke kiri tepat di simpang tiga lampu merah di depan kampus STKIP jika perjalanan dimulai dari pelabuhan Kamal. Dari sana memerlukan waktu sekitar tujuh hingga sepuluh menit untuk sampai ke tempat tujuan, seafood Gladhak Lanjhang.
Sekali dayung dua, tiga pulau terlampaui. Sebelum sampai ke tempat tujuan, pelancong akan melewati pasarean Syaichona Cholil, serta menara mercusuar yang juga berada di Jalan Raya Ujung Piring. Bonus keindahan yang sulit ditampik.