Warga Diharap Bantu Besihkan Abu Vulkanik
Untuk hari ini belum tuntas. Rencananya besok akan dilanjutkan dengan melibatkan pemilik toko di sepanjang jalan protokol d
Penulis: Sudarmawan | Editor: Satwika Rumeksa

SURYA Online, PONOROGO-Upaya pembersihan sisa abu vulkanik dampak letusan Gunung Kelud sudah dilaksanakan secara maksimal oleh sekitar 500 jajaran petugas dari petugas Polres, Kodim, dan PNS Pemkab Ponorogo serta dibantu ratusan relawan sejak dua hari terakhir. Akan tetapi, tidak akan bisa rampung dalam waktu yang cepat tanpa bantuan warga sekitar.
Selain disebabkan sisa abu vulkanik sudah mengeras dan mengendap di seluruh jalan protokol Kota Ponorogo, juga disebabkan pembersihan itu hanya menggunakan peralatan manual yakni mulai sapu, kayu dan pengeruk pasir yang terbuat dari kayu.
Sedangkan mobil Pemadam Kebakaran (PMK) milik Pemkab Ponorogo yang dikerahkan hanya untuk menggelontor air, usai sejumlah jalan protokol itu dibersihkan dari sisa abu vulkanik.
Bahkan upaya getol petugas itu, salah satunya dilaksanakan jajaran petugas Polres Ponorogo. Untuk membersihkan Jl Soekarno Hatta, sekitar 350 petugas dikerahkan. Bahkan jalan protokol itu ditutup selama pembersihan. Termasuk pertigaan Ngepos hingga Perempatan Pasar Songgolangit.
Selain itu, para pelajar dikonsentrasikan membersihkan di Jl Jendral Sudirman dibantu sebagian PNS dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Ponorogo serta para PNS Pemkab Ponorogo lainnya membersihkan abu vulkanik di JL Sultan Agung serta di depan Paseban Alun-alun utara Ponorogo.
AKan tetapi, upaya maksimal itu dipastikan tidak bakal cepat selesai, tanpa adanya partisipasi dari warga sekitar jalan protokol yang sisa abu vulkaniknya masih menumpuk dan memicu debu beterbangan dimana-mana itu.
Salah seorang tokoh masyarakat Ponorogo, Saifuddin mengaku mengacungkan jempol kepada polisi yang sudah peduli atas terhadap masyarakat dengan turun ke jalan membersihkan abu vulkanik di jalanan. Akan tetapi, dirinya menyayangkan sikap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Ponorogo yang seharusnya berada pada barisan terdepan dalam menangani bencana alam itu, tidak tampak kinerjanya sama sekali.
Selain itu, Saifuddin mengecam lemahnya koordinasi dan keterlambatan penganan pembersihan abu vulkani di jalanan. Apalagi, abu vulkanik itu memicu debu beterbangan di seluruh jalan protokol di Kota Ponorogo karena lemah dan minimnya koordinasi antara Pemkab Ponorogo dan warga.
Kabag Ops Polres Ponorogo, Kompol Eko Condro menegaskan pembersihan abu vulkanik sudah dilaksanakan sekitar 350 petugas Polres Ponorogo sejak Senin (17/2/2014) hingga Selasa (18/2/2014). Menurutnya, rencananya pembersihan akan dilaksanakan sampai Rabu (19/2/2014) lantaran hari ini belum selesai total.
"Karena sisanya masih banyak, kemungkinan besok masih kerja bakti lagi membersihkan abu vulkanik ini. Karena pembersihan dilaksanakan manual dengan cara abu dikumpulkan dan diangkut menggunakan truk PMI," ungkapnya.
Kasi Humas Pemkab Ponorogo, Marem mengungkapkan jika hari ini jadwal pembersihan yang dilaksanakan PNS Pemkab ada di beberapa titik. Diantaranya di alun-alun, JL Jendral Sudirman, JL Sultan Agung dan di seputar STAIN Ponorogo.
"Untuk hari ini belum tuntas. Rencananya besok akan dilanjutkan dengan melibatkan pemilik toko di sepanjang jalan protokol dan anak-anak sekolah," tegasnya.
Sementara Kasi Penanggulangan Bencana, BPBD Pemkab Ponorogo, Setyo Budiono membantah jika BPBD Pemkab Ponorogo dianggap kurang peka dan peduli terhadap penanganan bencana abu vulkanik dampak letusan Gunung Kelud. Pihaknya mengaku sejak awal hingga hari kelima ini selalu melakukan aksi pembersihan sisa abu vulkanik di berbagai lokasi.
"Memang belum tuntas semua. Pembersihan di JL Soekarno Hatta tidak hanya polisi, tetapi ada sebagai PNS dan sebagian PNS lainnya di Jl Jenderal Sudirman, Sultan Agung dan Paseban alun-alun. Tadi malam kami juga kerahkan sekitar 150 personil untuk membersihkan Jl Diponegoro. Kalau ada partisipasi warga jutsru itu yang kami tunggu agar pembersihan itu cepat selesai. Kami akan koordinasi usulan untuk melibatkan warga melalui para ketua RT yang rumah dan tokohnya di lalui jalan protokol," pungkasnya.