Mahasiswa ITN Meninggal
Rektor ITN : Panitia KBD Tidak Jujur
Sebelumnya pihak panitia sudah menyerahkan sejumlah foto sebagai bagian dokumentasi kegiatan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
SURYA Online, MALANG - Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Suparno Djiwo mengaku kecewa dengan panitia Kemah Bakti Desa (KBD).
Hal ini terkait beredarnya foto-foto kegiatan tersebut di sejumlah forum online.
Menurut Suparno, sebelumnya pihak panitia sudah menyerahkan sejumlah foto sebagai bagian dokumentasi kegiatan.
Namun foto yang diserahkan tidak sama dengan yang beredar di internet.
"Saya kecewa dengan keterangan awal panitia. Foto yang diserahkan semua yang baik-baik saja," katanya, Rabu (18/12/2013).
Meski demikian Suparno tetap percaya dengan keterangan panitia. Bahwa Fikri meninggal karena kelelahan, bukan karena kekerasan fisik.
Yang terjadi menurut Suparno, ada prosedur yang disalahi panitia.
"Seharusnya panitia tahu batas fisik seseorang. Jika ada peserta yang kelelahan, apalagi sampai tak sadarkan diri, segera larikan ke rumah sakit. Bukan ditangani sendiri," tambah Suparno.
Selain itu panitia melakukan pelanggaran izin. Dari proposal yang dimasukkan, mereka melakukan kegiatan di tengah permukiman penduduk.
Namun kenyataannya kegiatan dilakukan di pinggir pantai.
"Prosedurnya jarak kegiatan sekurangnya 25 km dari kampus agar mudah dipantau. Ketentuan tersebut juga dilanggar," terangnya.
Sebelumnya ITN sudah menyelesaikan investigasi internal. Hasil investigasi tersebut diserahkan ke penyidik kepolisian.
"Kalau kami sampaikan ke publik kesannya itu menjadi pembelaan kami," pungkasnya.