Breakingnews

Perempuan Tergeletak di Pujasera Basuki Rahmat

Mungkin yang lari tadi selingkuhan yang perempuan. Sementara suaminya marah mengetahui istrinya dengan laki-laki lain

Penulis: David Yohanes | Editor: Wahjoe Harjanto
zoom-inlihat foto Perempuan Tergeletak di Pujasera Basuki Rahmat
surya/david yohanes
PEMBUNUHAN - Jasad perempuan korban pembunuhan tergeletsk di Pujasera Jl Basuki Rachmad Malang, Rabu (18/12/2013).

SURYA Online, MALANG - Sesosok tubuh perempuan mengenakan jaket warna kuning dan celana jin warna biru bersimbah darah tergeletak di depan Pujasera Jalan Basuki Rahmat Kota Malang, Rabu (18/12/2013), pukul 20.30 WIB.

Menurut saksi mata, Yoga Andi Pradana (20), dirinya sedang berjalan di depan pujasera.
Dari arah dalam tiba-tiba berlari seorang laki-laki ke arah utara. Tidak lama kemudian keluar laki-laki dan perempuan yang bertengkar.

"Mungkin yang lari tadi selingkuhan yang perempuan. Sementara suaminya marah mengetahui istrinya dengan laki-laki lain," cerita Yoga.

Yoga melanjutkan, perempuan tersebut sudah ditusuk dari dalam pujasera. Dengan terhuyung-huyung dia berjalan keluar pujasera. Namun tidak lama kemudian ambruk bersimbah darah.

"Gak tahu berapa tusukan. Yang jelas dia sudah ditusuk dari dalam pujasera," ujar Yoga.

Pelaku penusukan berjalan gontai membawa pisau sepanjang sekitar 30 sentimeter. Pelaku kabur ke arah utara.

Seorang satpam toko roti yang berjarak 20 meter dari lokasi mengatakan, pelaku datang dengan dua temannya. Bertiga mereka berboncengan dengan sebuah sepeda motor. Pelaku yang ada di tengah kemudian turun dan masuk ke dalam pujasera.

"Mereka sempat bertengkar, sebelum yang laki menusuk dada perempuan. Setelah melakukan penusukan, pelaku kabur dengan dua temannya," cerita lelaki yang menolak disebut namanya ini.

"Dia dibonceng di tengah, kemudian kabur ke utara. Pelaku dengan santai kabur, seolah tidak merasa takut," katanya.

Kini polisi tengah melakukan oleh TKP. Sementara warga sekitar berduyun-duyun datang ke lokasi. Di dalam pujasera, sejumlah pengunjung tertahan dan tidak berani pulang. Mereka menunggu proses evakuasi mayat yang belum diketahui identitasnya ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved