16 Prodi 3 PTN di Surabaya Disebut Kedaluwarsa

Unesa, ITS, dan Unair Kompak Protes Website Resmi BAN

Unesa-ITS-Unair Kompak Protes Website Resmi BAN

Penulis: Musahadah | Editor: Parmin
SURYA Online, SURABAYA - Kabar mengejutkan terlihat dalam website resmi Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi pusat.

Di website yang beralamat http://ban-pt.kemdiknas.go.id itu ditulis ada 16 program studi (prodi) di tiga perguruan tinggi negeri (PTN) Surabaya yakni Unesa, ITS, dan Unair kedaluwarsa.

Terdiri dari delapan prodi di Unesa, tujuh prodi di ITS, dan satu prodi Unair.

Tentu saja hal ini mendapat reaksi keras dari tiga PTN ini.
Wakil Rektor 1 Unesa Prof Kisyani Laksono mengatakan, data BAN PT itu tidak valid karena tidak ada prodi miliknya yang kadaluwarsa.

Yang benar adalah lima prodinya dalam tahap reakreditasi dan tiga prodi yang sudah dihapus oleh Kementerian Pendidikan Nasional sejak 2010 silam.

Ketiga prodi yang dihapus itu adalah D2 PGSD, D2 PGTK, dan D2 PGSD Pendidikan Jasmani.

Sedangkan lima prodi lainnya yakni D3 Teknik listrik, S1 bahasa dan sastra inggris, S1 Pendidikan bahasa jawa, S1 Pendidikan Teknik Bangunan, dan S2 manajemen Pendidikan sebagian menunggu divisitasi, sebagian  menunggu hasilnya, bahkan ada yang sudah keluar nilai akreditasinya. Kisyani balik menuding keakuratan data yang dimunculkan BAN PT.

"Kalau seperti ini  kesannya kami kurang ngopeni prodi kami. Jelas ini tidak fair," tukasnya.

Terpisah, Wakil Rektor 1 ITS Prof Herman Sasongko meminta data BAN PT tidak dijadikan acuan karena memang jarang di update.

Dia beralasan ketujuh prodi ITS yang tertulis kadaluwarsa itu semuanya sudah dalam proses reakreditasi sejak Mei 2012 silam, namun hingga kini belum divisitasi oleh BAN PT dan kendalanya ada di BAN PT, bukan di ITS.

"Menurut ketentuan Kemendikbud dan BAN PT status seperti itu tidak boleh disebut sebagai kedaluwarsa. Sebab, kendala tidak berada pada Institusi Universitasnya," katanya.

Data BAN PT itu jelas merugikan pihaknya karena akreditasi ini berkaitan dengan pemberian dana hibah ke ITS. Beruntung dalam pendataan dia membawa fotokopi sertifikat akreditasi, sehingga data BAN PT bisa dimentahkan.

Herman menganggap aneh data BAN PT itu karena kenyataannya 86 prodi di ITS semuanya bersatus A dan tidak ada yang C.

"Saya menyadari data-data yang salah itu karena memang seharusnya web itu ada yang mengelola sendiri. Makanya tidak usah dijadikan acuan data BAN PT itu," tegasnya.

Hal serupa disampaikan Wakil Rektor 1 Unair Prof Achmad Syahrani. Dia membantah prodi  S2 Administrasi dan Kebijakan Kesehatan tersebut kedaluwarsa.

“Sudah mengajukan reakreditasi dan saat ini sedang proses. Semoga saja segera divisitasi dan memperoleh nilai dan peringkat akreditasi yang lebih baik dari sebelumnya yakni A,” kata Syahrani.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved