Harga Bawang Putih Turun Drastis
Kini harga bawang putih berkisar antara Rp 23.000/kg hingga Rp 26.000/kg.
Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Satwika Rumeksa
Turunnya harga bawang putih ini tak lantas membuat pedagang di PB Batu senang. Mereka justru berhati-hati dan tak mau kulakan banyak. Sebab, sejak kran bawang impor itu dibuka sekitar tiga hari lalu, harganya perlahan turun.
Salah satu pedagang bawang putih di PB Batu, Karjono mengungkapkan, dari harga tertinggi Rp 60.000, turun menjadi, Rp 55.000, Rp 45.000, Rp 30.000, hari ini turun lagi hanya Rp 26.000. Karjono memprediksi, dalam waktu sepakan hingga dua pekan lagi harga bawang akan mencapai harga terendah, yakni, Rp 15.000.
“Saya hanya kulakan satu ton saja mas, tidak berani banyak. Saya takut rugi kalau kulakan banyak, tapi harganya turun terus,” ujar Karjono yang biasa kulakan tujuh ton untuk sepekan ketika harga normal, Selasa (19/3).
Senada dengan Karjono, pedagang PB Batu lainnya, Sujiati malah ingin menghabiskan persediaan bawang putih. Setelah persediaan habis, ia baru kulakan. Untuk kulakan itu pun tidak dalam jumlah besar. “Kalau (persediaan) habis baru kulakan lagi,” tukas Sujiati yang sudah 33 tahun jualan bawang di PB Batu.
Ia memaparkan, saat ini ada isu dari mulut ke mulut yang mengabarkan bahwa harga bawang akan mencapai harga terendah Rp 10.000/kg. Isu tersebut, kata Sujiati, membuat pelanggannya menunggu hingga harga terendah. Bahkan di Jakarta sudah mencapai Rp 14.000/kg.
Menurunnya harga bawang putih impor ini membuat bawang lokal tak dilirik lagi oleh pembeli. Saat ini, harga bawang putih lokal masih kisaran Rp 25.000/kg-Rp 50.000/kg. dalam sehari, Sujiati hanya menjual setengah kilogram bawang putih lokal.
Sementara untuk harga bawang merah masih tetap antara Rp 30.000/kg-Rp 40.000/kg. Untuk bawang ini, pedagang masih mengandalkan produksi lokal