Generator Tanpa BBM Pikat Meneg BUMN
Kabupaten Malang juga bisa memanfaatkan untuk menerangi sejumlah dusun yang belum diterangi listrik,
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Adi Agus Santoso

Ayah tiga anak ini membuat generator listrik dengan memanfaatkan karbon padat yang dihasilkan dari pembakaran batok kelapa hingga menjadi abu. Karbon ini kemudian dipasang di panel-panel kaca yang kemudian dihubungkan dengan aki, trafo dan kapasitor. Prinsip kerjanya milik dengan prinsip batere, yaitu menyimpan energi untuk diubah jadi daya listrik.
Slamet mulai riset membuat PLTH pada 2008, dan telah menghasilkan dua prototipe yang menghasilkan daya listrik besar hingga 13.000 watt, dan berdaya 6000 watt yang cocok untuk penggunaan rumah tangga.
"Kini saya sudah membuat 100 unit PLTH yang saya jual ke daerah,” cerita Slamet, saat ditemui ditemui di rumahnya yang berdinding bambu dan berlantai tanah, Selasa (24/7/2012).
Keberhasilan Slamet inilah, yang membuat Menteri BUMN Dahlan Iskan tertarik dan mendukung pengembangan PLTH ciptaan Slamet. Senin (23/7/2012) lalu, Dahlan Iskan menghubungi Slamet dan ingin memesan alat ini untuk rumahnya di Surabaya.
Pria yang hanya protolan SD ini, mengerjakan generator tanpa BBM itu disela kesibukannya menjadi tukang servis dengan memanfaatkan barang-barang bekas. Tempat kerjanya sebagai tukang servis dinamo bersebelahan dengan warung pecel Blitar yang dikelola istrinya.
Selain tanpa BBM, PLT Hampa ini bekerja tanpa mengeluarkan suara dan bisa bekerja selama 24 jam sehingga bisa menghidupkan lemari es atau Kalau mati, maka harus dipancing lagi dengan aki.
Mengenai biaya pembuatan PLTH, Slamet mengaku membutuh dana sedikitnya Rp 15 juta untuk PLTH berdaya 13.000 watt.
Bupati Malang Rendra Kresna yang kemarin mengunjungi Slamet, berjanji akan membantu Slamet untuk mematenkan PLTH buatannya. “Pemkab Malang akan membantu mematenkan karya Pak Embing. Kalau nanti bisa diproduksi massal dengan harga murah, Kabupaten Malang juga bisa memanfaatkan untuk menerangi sejumlah dusun yang belum diterangi listrik,” kata Bupati Rendra.