Kemen PUPR Pastikan Pembangunan Ulang Ponpes Al-Khoziny Dipercepat

Ringkasan Berita:

• Proses pembangunan ulang Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus berjalan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini menunggu kejelasan lahan yang akan digunakan
• Menteri PUPR, Dody Hanggodo menyebut pemindahan lokasi harus segera diputuskan. 2.000 santri sulit mendapatkan pembelajaran sejak insiden runtuhnya bangunan ponpes 29 September 2025
• Kemen PUPR siap melaksanakan pembangunan begitu seluruh aspek administrasi dan teknis dinyatakan lengkap.

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan proses pembangunan ulang Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus berjalan. 

Menteri PUPR, Dody Hanggodo menegaskan bahwa pihaknya kini masih menunggu kejelasan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi baru pesantren, menyusul tanah sebelumnya yang hingga kini masih dalam pemeriksaan Polda.

Baca juga: Pembangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dimulai, Gunakan Dana APBN di Lokasi Baru

“Progresnya masih dicek. Terakhir, ada info akan menyerahkan tanah lain, karena tanah yang itu masih diperiksa Polda,” ujar Menteri Dody saat dikonfirmasi usai mengisi Studium Generale Universitas Airlangga di Aula Garuda Mukti Kampus C Unair, Jumat (14/11/2025).

Pemindahan Lokasi

Menurutnya, pemindahan lokasi harus segera diputuskan karena hampir 2.000 santri kesulitan mendapatkan pembelajaran sejak insiden runtuhnya bangunan ponpes tersebut. 

Baca juga: Apa Kabar Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny Tewaskan 63 Orang? Sebulan Berlalu, Ini Update Kasusnya

Kemen PUPR disebut terus berkoordinasi dengan pihak pesantren dan pemerintah daerah untuk mempercepat proses penentuan lahan.

“Kami upayakan secepatnya. Kami cek dulu tanah yang baru, amdalnya dan surat tanahnya bagaimana. Izin bangunannya juga. Insyaallah full APBN,” tegasnya.

Belum Tetapkan Anggaran Pembangunan

Menteri Dody menambahkan, hingga saat ini kementerian belum menetapkan besaran anggaran pembangunan karena kajian teknis dan kebutuhan konstruksi masih berlangsung.

“Terkait anggaran memang belum, karena masih kami hitung. Setelah selesai kajiannya, baru kami ajukan penganggaran ke Kementerian Keuangan,” jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah akan memastikan seluruh tahapan, mulai dari pengecekan amdal, legalitas lahan, DED (detail engineering design), hingga perizinan bangunan dipenuhi sebelum pekerjaan fisik dimulai.

“Kisaran anggaran Al-Khoziny masih belum ada, karena masih dihitung,” tuturnya.

Dody memastikan bahwa Kemen PUPR siap mengeksekusi pembangunan begitu seluruh aspek administrasi dan teknis dinyatakan lengkap.

“Kami ingin percepatan, tapi semuanya harus clear lebih dulu. Begitu selesai, kami langsung bergerak,” imbuhnya.

Target Persiapan Bisa Dirampungkan

Pemerintah menargetkan seluruh proses persiapan dapat dirampungkan dalam waktu dekat agar ribuan santri Al-Khoziny dapat kembali belajar dengan aman dan nyaman di bangunan baru yang lebih layak dan sesuai standar keselamatan.

Insiden Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, terjadi pada 29 September 2025 ketika bangunan musala bertingkat runtuh saat ratusan santri melaksanakan salat Asar berjemaah.

Peristiwa tersebut menyebabkan puluhan santri meninggal dan lebih dari seratus lainnya mengalami luka-luka.

Pemerintah pusat kemudian menetapkan bahwa pesantren akan dibangun kembali di lokasi baru, dengan Kementerian PUPR menyelesaikan kajian teknis dan administrasi lahan sebelum pembangunan dimulai menggunakan anggaran APBN.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS