Untag Surabaya Inisiasi Sarasehan PTS Jatim, Bahas Tantangan PTN-BH hingga Kampus Asing

Ringkasan Berita:

• Untag Surabaya kumpulkan pimpinan PTS Jatim bahas transformasi dan respons kebijakan pendidikan tinggi.
• Tantangan PTS meningkat dengan rencana masuknya perguruan tinggi asing, lima di antaranya di Jatim.
• Dirjen Diktiristek paparkan arah kebijakan PTN-BH, ABPPTSI sampaikan aspirasi penyelenggara PTS.

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menginisiasi forum Sarasehan yang dihadiri ratusan pimpinan yayasan dan rektor perguruan tinggi swasta (PTS) se-Jawa Timur (Jatim). 

Kegiatan ini, bertajuk “Transformasi Badan Penyelenggara dan PTS Menuju PTS Unggul Berkelas Dunia” untuk merespons berbagai dinamika terbaru di dunia pendidikan tinggi.

Ketua YPTA Surabaya, J Subekti, menegaskan bahwa sarasehan ini menjadi wadah PTS untuk merespons cepat perubahan kebijakan pemerintah, terutama penerapan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).

“Momen ini sekaligus jadi wadah hearing antara PTS dengan pemerintah. Agar suara PTS lebih didengarkan,” tegas Subekti, Jumat (14/11/2025).

Tantangan PTS Meningkat, Termasuk Masuknya Kampus Asing

Subekti mengungkapkan, bahwa tantangan PTS semakin berat dengan rencana kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia, lima di antaranya akan beroperasi di Jawa Timur.

“Ini perlu direspons serius. Apalah artinya kami bisa maju, kalau teman-teman PTS lain tidak bisa bertahan. Kemajuan pendidikan tinggi hanya berarti jika semua bisa tumbuh bersama,” ujarnya.

Sebagai kampus berakreditasi unggul dan memiliki prestasi di tingkat Asia, Untag Surabaya menyatakan siap menjadi pusat konsolidasi dan kolaborasi bagi PTS lainnya. 

Sarasehan ini, menjadi langkah strategis memperkuat jejaring, menyusun respons kebijakan serta menyiapkan PTS menghadapi kompetisi global.

Dirjen Diktiristek Paparkan Arah Kebijakan Pemerintah

Dalam forum tersebut, Dirjen Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Prof Dr Khairul Munadi, S.T., M.Eng memaparkan arah kebijakan pemerintah terkait transformasi PTN-BH dan regulasi kehadiran perguruan tinggi asing.

“Pemerintah mendorong ekosistem pendidikan tinggi yang adaptif dan berkualitas. Transformasi adalah keniscayaan,” ujarnya.

Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI), Prof Thomas Suyatno, juga hadir menyampaikan aspirasi penyelenggara PTS terkait keberlanjutan, tata kelola dan mutu pendidikan.