Dukung Penjaga Alquran, Pemkab Gresik Salurkan Insentif Kehormatan Tahap Kedua untuk 1.100 Huffadz

Ringkasan Berita:

• Pemkab Gresik, Jatim, menyalurkan insentif kehormatan tahap kedua untuk 1.100 huffadz dengan total anggaran Rp 550 juta.
• Wabup Gresik, Asluchul Alif menyerahkan bantuan simbolis dan menegaskan dukungan bagi para penjaga Alquran.
• Program ini diharapkan memperkuat syiar dan melahirkan generasi Qur’ani di Kabupaten Gresik.

SURYA.CO.ID, GRESIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik di Jawa Timur (Jatim), kembali menunjukkan komitmen besarnya terhadap para penjaga Alquran. 

Melalui program insentif kehormatan, Pemkab Gresik menyalurkan tunjangan tahap kedua kepada para huffadz se-Kabupaten Gresik, di Masjid Al-Inabah, Kompleks Kantor Bupati Gresik, Jumat (14/11/2025).

Acara yang diawali istighosah tersebut, dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, yang secara simbolis menyerahkan bantuan kepada perwakilan penerima.

“Insentif ini mungkin tidak besar, namun merupakan wujud apresiasi dan penghormatan kami kepada para penjaga Alquran. Semoga membawa manfaat dan semakin menguatkan peran huffadz di tengah masyarakat,” ujar Wabup Alif.

Total Anggaran Rp 550 Juta untuk Tahap Kedua

Insentif tahap kedua ini bersumber dari P-APBD 2025 dengan total anggaran Rp 550 juta. 

Dana tersebut, disalurkan kepada 1.100 huffadz, masing-masing menerima Rp 500.000.

Dengan penyaluran ini, total insentif yang digelontorkan Pemkab Gresik dalam dua tahap mencapai Rp 1,1 miliar.

Sekretaris Daerah Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, menegaskan bahwa para penerima merupakan anggota Robithoh Hamalatil Qur’an, organisasi yang menaungi para penghafal Alquran di Kabupaten Gresik.

Diharapkan Muncul Generasi Qurani di Gresik

Melalui program insentif kehormatan ini, Pemkab Gresik berharap syiar Alquran semakin menguat, motivasi para huffadz bertambah serta lahir lebih banyak generasi Qurani di Gresik.

Wabup Alif menegaskan, bahwa pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan moral dan material bagi para penghafal Alquran, sebagai bagian dari penguatan kehidupan religius masyarakat.