Operasi Drainase Besar-besaran! Pemkot Surabaya Gempur Titik Rawan Banjir Jelang Puncak Musim Hujan

Pemkot Surabaya di Jatim percepat proyek drainase dan tambah rumah pompa untuk cegah banjir jelang puncak musim hujan Januari–Februari 2026.

|
Editor: Cak Sur
Adv
PROYEK DRAINESE - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan penyelesaian proyek drainase menjadi prioritas utama agar semua pekerjaan dapat rampung sebelum akhir tahun. 

Menurutnya, percepatan dilakukan agar seluruh proyek rampung sebelum puncak musim hujan. 

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan tahun ini diprediksi relatif sama dengan tahun sebelumnya, dengan puncak terjadi pada Januari-Februari 2026.

Selain percepatan proyek, Pemkot Surabaya juga memperkuat sistem pompa air dan pembersihan saluran. 

RUMAH POMPA - Pemkot Surabaya juga memperkuat sistem pompa air dan pembersihan saluran. Saat ini, terdapat 76 rumah pompa aktif, dan akan ditambah lima unit baru pada akhir 2025, sehingga total menjadi 81 rumah pompa.
RUMAH POMPA - Pemkot Surabaya juga memperkuat sistem pompa air dan pembersihan saluran. Saat ini, terdapat 76 rumah pompa aktif, dan akan ditambah lima unit baru pada akhir 2025, sehingga total menjadi 81 rumah pompa. (Adv)

Saat ini, terdapat 76 rumah pompa aktif dan akan ditambah lima unit baru pada akhir 2025, sehingga total menjadi 81 rumah pompa. 

"Jumlah petugas di setiap rumah pompa bervariasi antara empat hingga delapan orang, tergantung pada ukuran dan kapasitas pompa,” jelas Syamsul.

Syamsul menambahkan, pembangunan rumah pompa juga difokuskan di wilayah selatan Surabaya, seperti Menanggal, Ahmad Yani, Ketintang, Karah dan Rungkut Menanggal. 

Menurutnya, beberapa titik tersebut selama ini menjadi langganan banjir saat hujan deras. 

"Kami fokus di wilayah selatan tahun ini," ungkapnya.

Selain infrastruktur, Syamsul memastikan, DSDABM Surabaya juga melakukan koordinasi rutin dengan BMKG untuk deteksi dini cuaca ekstrem. 

Informasi prakiraan hujan menjadi acuan pemkot untuk menyalakan pompa, membuka pintu air, dan menurunkan Satgas lapangan. 

"Biasanya sekitar satu sampai dua jam sebelum hujan turun, kami sudah mendapat peringatan dari BMKG," tuturnya.

Syamsul juga menyoroti persoalan klasik yang menjadi tantangan penanganan banjir, yakni sampah yang menyumbat aliran air. 

Menurutnya, banyak saluran yang tersumbat oleh sampah rumah tangga hingga benda besar seperti helm, sofa bahkan kasur. 

"Ada banyak macam sampah di sana, terutama di saluran Greges yang menuju Bozem Morokrembangan,” sebutnya.

petugas rumah pompa di Surabaya
SIAGA - Untuk mengantisipasi penyumbatan, Pemkot Surabaya menyiagakan Satgas dan petugas rumah pompa selama 24 jam dengan sistem tiga shift. 

Untuk mengantisipasi penyumbatan, Pemkot Surabaya menyiagakan Satgas dan petugas rumah pompa selama 24 jam dengan sistem tiga shift. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved