Ribuan Warga Berebut Berkah Kirab Gunungan Sedekah Bumi Bandeng 2025 Desa Tambak Beras Gresik
Ribuan warga dari berbagai desa berjubel menunggu kirab gunungan Sedekah Bumi Bandeng di Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | GRESIK - Ribuan warga dari berbagai desa berjubel menunggu kirab gunungan Sedekah Bumi Bandeng 2025 yang berisi ribuan ekor ikan bandeng goreng yang dibagikan gratis di Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (20/9/2025).
Kirab gunungan bandeng goreng merupakan wujud syukur masyarakat Tambak Beras yang mayoritas bekerja sebagai petani tambak.
Dengan hasil panen bandeng yang melimpah, warga percaya berbagi rezeki lewat tradisi sedekah bumi ini akan membawa berkah.
Gelaran unik ini pun bukan hanya jadi ajang sedekah, tapi juga atraksi budaya yang menarik perhatian warga Gresik dan sekitarnya.
Tradisi Sedekah Bumi Bandeng ini sudah menjadi agenda tahunan warga Tambak Beras.
Tahun ini semakin meriah karena panitia menyiapkan empat gunungan berisi 2.500 ekor bandeng goreng.
Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya seribu ekor.
Ada empat gunungan yang diarak berkeliling desa itu bukan sekadar tumpukan ikan biasa.
Bentuknya unik dan sarat makna: ada yang menyerupai menara masjid, miniatur masjid, tumpeng raksasa, hingga bandeng raksasa.
Ribuan ekor ikan goreng tersusun rapi, menjadi tontonan sekaligus hiburan gratis bagi warga.
Gunungan diarak keliling empat dusun sebelum akhirnya ditempatkan di halaman Gedung Serbaguna Desa Tambak Beras.
Namun, panitia melarang warga langsung berebut gunungan di lokasi.
Demi mencegah kerusakan dan mubazir, ikan goreng itu lebih dulu dimasukkan ke kantong plastik sebelum dibagikan.
Meski demikian, ratusan warga rela antre hingga lima jam demi membawa pulang bandeng goreng berkah.
Suasana pun sempat berdesakan karena warga tidak sabar menunggu giliran.
Salah satunya, Nuriya, warga Desa Sembayat.
Ia mengaku sudah datang sejak pukul 09.00 WIB dan baru mendapat giliran menjelang siang.
Meski lelah, ia tetap senang bisa membawa pulang tujuh ekor bandeng goreng.
"Antre mulai jam sembilan, akhirnya dapat satu bungkus isi tujuh ekor. Senang sekali, rencana mau dimasak semur bandeng,” ungkap Nuriya.
Menurut panitia, pembagian bandeng goreng ini memang diprioritaskan bagi warga luar Tambak Beras.
Warga setempat tidak diperbolehkan ikut antre agar manfaat acara benar-benar dirasakan masyarakat luas.
Hasan, salah satu panitia kirab, mengatakan tradisi ini sudah digelar lima tahun berturut-turut.
“Tahun ini ada empat tumpeng ikan bandeng yang dikirab, jumlahnya lebih dari dua ribu ekor,” ujarnya.
Jadi Janda Asri Welas Akui Musisi Hingga Pejabat Banyak Yang DM, “Saya Ada 3 Bagasi Siap Gak? |
![]() |
---|
Warga Ponorogo Jadi Korban Longsor Freeport, Unggahan di TikTok Rekam Suara di HT Sebelum Kejadian |
![]() |
---|
Misteri Jamaludin, Sosok Yang Nekat Berenang Batam-Singapura Untuk Cari Nafkah |
![]() |
---|
Makna Penting Teatrikal Perobekan Bendera Belanda di Hotel Majapahit Surabaya yang Heroik |
![]() |
---|
Profil Irjen Agus Suryonegoro, Kakorlantas Polri yang Hentikan Pakai Strobo Imbas Stop Tot Tot Wuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.