173 Ribu Ton Beras SPHP Digelontor ke Masyarakat Jawa Timur Hingga Desember
Pemprov Jawa Timur bersama Bulog akan menggelontor beras SPHP ke masyarakat dalam kurun waktuempat bulan.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemprov Jawa Timur bersama Bulog akan menggelontor beras SPHP ke masyarakat dalam kurun waktuempat bulan.
Targetnya hingga Desember 2025 mendatang, sebanyak 173 ribu ton beras SPHP akan digelontor ke masyarakat untuk pemenuhan dan penguatan kebutuhan pangan Jawa Timur.
“Kini Pemprov Jatim dan Bulog tengah berupaya untuk menggelontor beras ke masyarakat. Di Jatim ditargetkan mulai Juli sampai Desember 2025 mendatang ada sebanyak 173 ribu ton beras SPHP dijual ke masyarakat dengan harga murah yaitu Rp 13.500 per kilo,” ujar Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Heru Suseno, Jumat (19/9/2025).
Baca juga: Di Kabupaten Banyuwangi, Penjualan Beras SPHP Ditarget 12 Ribu Ton Hingga Akhir 2025
“Per tanggal 16 September 2025, dari total 173 ribu ton yang akan digelontor sekarang baru terserap 15 persen,” imbuhnya.
Sedangkan mulai Januari hingga 16 September 2025 posisinya Bulog telah menyerap 679.671 ton beras dari petani. Hal itu untuk menjadi suplai beras SPHP yang dijual murah ke masyarakat.
Baca juga: Warga Gresik Antusias Beli Beras SPHP saat Gerakan Pangan Murah di Tlogopojok
Hal ini juga sebagai upaya untuk menanggulangi kelangkaan beras di pasaran sehingga beras menjadi mahal di masyarakat.
“Sebabnya langka dan mahal sebenarnya karena distribusi oleh Bulog ke pasar belum maksimal. Makanya saat ini tengah gencar Pasar Murah dengan mendistribusikan beras medium,” tegas Heru.
“Itu adalah salah satu cara agar semakin cepat beras sampai ke masyarakat,” imbuhnya.
Di sisi lain, Heru menegaskan bahwa secara suplai dan produksi beras di Jatim sangat besar dan dalam posisi surplus.
Baca juga: Pemprov Jatim Genjot Pasar Murah, Gubernur Khofifah : Stok Beras SPHP Cukup
Berdasarkan data BPS per tanggal 1 September 1025, produksi gabah kering panen (GKP) sampai hari ini itu mencapai 11.317.306 ton.
Sedangkan untuk GKG di periode yang sama produksinya sudah mencapai 9.412.745 ton.
“Kalau kita bandingkan dengan tahun 2024 periode Januari sampai Oktober, produksinya meningkat kalau GKP naik 1.170.000 ton atau naik 11,53 persen. Sedangkan GKG naik 973.149 ton atau naik 11,5 persen,” tegasnya.
Baca juga: Gelar Pasar Murah, Pemprov Jatim dan Pemkot Blitar Sediakan 7 Ton Beras SPHP Seharga Rp 11.000/Kg
Dari gabah tersebut dikatakan Heru bisa dilihat bahwa produksi padi Jatim meningkat cukup besar.
Dan ini tentunya signifikan untuk menyuplai kebutuhan padi di Jatim dan juga nasional.
“Sedangkan untuk dari sisi konsumsi Jatim, per tahun kebutuhan beras kita adalah 3.250.000 ton. Dan sekarang produksinya kita sudah 5.430.000 juta ton. Artinya dari produksi kita sudah surplus,” pungkasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Wujudkan Program Lamongan Menyala, Dishub Gandeng Badan Usaha Tambah PJU |
![]() |
---|
Dampingi Emil Dardak, Partai Demokrat Tunjuk Mugianto Jadi Plt Sekretaris DPD |
![]() |
---|
Terasi Kenjeran Surabaya, Cita Rasa Legendaris yang Tak Lekang Waktu |
![]() |
---|
Bersih-bersih Sampah di Pantai Seranite Banyuwangi, Ini Pesan Bupati Ipuk Fiestiandani |
![]() |
---|
Di Kabupaten Banyuwangi, Penjualan Beras SPHP Ditarget 12 Ribu Ton Hingga Akhir 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.