VITA Festival 2025 Ajak Keluarga Breaking the Scroll dari Layar Gadget ke Koneksi Nyata
VITA School Surabaya menggagas kampanye “Breaking the Scroll”, ajakan untuk unplug & connect atau berhenti sejenak dari layar gadget
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA – VITA School Surabaya menggagas kampanye “Breaking the Scroll”, ajakan untuk unplug & connect atau berhenti sejenak dari layar gadget dan kembali membangun interaksi nyata.
Sebagai wujud nyata kampanye ini, VITA School menghadirkan VITA Festival 2025: A Family Fun Day yang digelar Sabtu (30/8/2025).
Festival ini dikemas dengan berbagai kegiatan seru yang melibatkan anak, orang tua, dan komunitas lokal, mulai dari fun walk, penampilan bakat murid, bazar, hingga family games yang mempertemukan orang tua dan anak dalam tim kolaboratif.
Baca juga: Banyak Anak di Tulungagung Alami Gangguan Penglihatan, Diduga Karena Sering Bermain Gadget
Head of VITA School, Lucinda Munandar, menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan di era digital.
“Kalau semakin banyak penggunaan smartphone, kita bisa kehilangan kesempatan koneksi dengan orang lain. Karena itu, kami ajak keluarga untuk bergerak, main bareng, dan membangun hubungan nyata,” ujarnya ditemui, Sabtu (23/8/2025).
Melalui VITA Festival 2025, pihaknya berharap kampanye Breaking the Scroll dapat menginspirasi lebih banyak keluarga untuk menyeimbangkan kehidupan digital dengan interaksi nyata, membangun komunitas yang lebih erat, sekaligus memperkuat pengalaman bersekolah anak.
Baca juga: 4 Terapi Atasi Mata Lelah Akibat Radiasi Komputer dan Gadget ala dr Zaidul Akbar, Olahraga Mata
“Kami ingin mendorong gerakan, kolaborasi, dan hubungan yang lebih dalam antar anggota komunitas VITA. Untuk generasi ini, jangan takut untuk ngajak omong orang lain. Awalnya pasti kagok, bingung mulai dari mana, tapi bisa dimulai dari kenalan, bertanya, dan membuka diri sehingga pertemanan bisa terbangun,” ungkapnya.
Selain family games, tersedia berbagai workshop kreatif hasil kolaborasi dengan komunitas lokal, seperti Creative Upcycled Decoupage bersama Tam Orizon Craft, Hias & Terbangkan Layang-layangmu, Hias & Putar Gasing Strawberry bersama Kampoeng Dolanan, hingga Colorful Pot Painting dan Starry Night Mirror Painting.
Semua kegiatan dirancang agar anak-anak kembali mengenal permainan tradisional sekaligus menyalurkan kreativitas.
Ketua Bagian Community Collaboration, Satria Andy Kirana, menambahkan bahwa workshop dan family games bukan sekadar hiburan.
Baca juga: Alihkan Perhatian Anak dari Gadget, Mahasiswa KKN Tematik Ubhara Kembangkan Permainan Tradisional
“Ini momen belajar langsung yang menumbuhkan kreativitas, rasa ingin tahu, sekaligus mempererat kebersamaan keluarga. Harapan kami, ikatan itu tetap terasa bahkan setelah festival selesai,” ungkapnya.
Festival ini juga dimeriahkan bazar kuliner dan produk non-food dari vendor lokal, sehingga menjadi ajang berkumpul sekaligus mendukung UMKM.
Acara ini diharapkan menjadi ajang yang tidak hanya penuh keceriaan, tetapi juga sarat makna: membangun komunitas yang lebih erat, mengapresiasi karya anak-anak, sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial dan lingkungan.
“Kami berharap tercipta momen-momen kebersamaan yang mempererat komunitas ini. Karena di sinilah semua dimulai yaitu dari pengalaman bersama,” tutur Lucinda Munandar.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Tangis Ambar Penjaga Kantin saat Lapaknya Dibakar Pendemo Kantor Gubernur Jateng: Kasihan Saya Ini |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Sapa Ribuan Demonstran Mahasiswa yang Gelar Aksi, Beri Jaminan Ini |
![]() |
---|
Rayakan HUT Kemerdekaan RI ke- 80, Pemkab Lamongan Menggelar Gerakan Pasar Murah |
![]() |
---|
Untag Surabaya Kukuhkan 1.654 Wisudawan, Jadi Role Model Kampus Bebas Kekerasan |
![]() |
---|
LBH Sebut 43 Peserta Aksi Demo di Surabaya Diduga Diamankan : Belum Dapat Akses untuk Bertemu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.