PSSI Beri Tugas Baru Nova Arianto, Pimpin Timnas U-20 Antar Pemain Ke Tim Senior

Ringkasan Berita:

• Skuat U-20 nantinya mayoritas berisi para pemain yang sebelumnya tampil di Timnas U-17 bersama Nova pada ajang Piala Dunia U17.
• Langkah ini sengaja diambil untuk menjaga kesinambungan pembinaan usia muda di tubuh Timnas Indonesia.
• Tugas Nova Arianto memastikan pemain muda Indonesia mampu mencapai level tertinggi, yaitu tim nasional senior.

SURYA.co.id - Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji memastikan PSSI resmi memberikan kepercayaan penuh kepada Nova Arianto untuk menangani Timnas Indonesia U-20 Putra.

Keputusan ini diambil usai rekomendasi Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers serta pembahasan di level komite eksekutif (Exco).

Sumardji menjelaskan, skuat U-20 nantinya mayoritas berisi para pemain yang sebelumnya tampil di Timnas U-17 bersama Nova pada ajang Piala Dunia U17.

"Untuk pelatih Timnas U20 Putra ini akan kami berikan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya kepada Nova Ariato," ungkap Sumardji, dalam konferensi pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Kamis (20/11/2025).

"U-20 Putra ini boleh dikatakan 85 persen pemainnya adalah pemain Timnas U17 yang kemarin baru saja melaksanakan kegiatan Piala Dunia," jelasnya.

Baca juga: Di Balik Kekalahan Telak Timnas U17, Pelatih Nova Arianto Temukan Hikmah Ini

Dengan promosi ini, Nova yang sebelumnya menangani U17 bakal memimpin generasi muda yang sama menuju jenjang berikutnya.

Sumardji menegaskan, langkah ini sengaja diambil untuk menjaga kesinambungan pembinaan usia muda di tubuh Timnas Indonesia.

Usai diperkenalkan, Nova Arianto menegaskan tugas terbesarnya bukan semata mengejar prestasi turnamen, melainkan memastikan pemain muda Indonesia mampu mencapai level tertinggi, yaitu tim nasional senior.

"Pastinya saya akan mencoba selalu yang terbaik untuk tim nasional. Karena di awal semenjak saya ditunjuk sebagai pelatih di tim nasional U17 di tahun 2024, tujuan saya adalah bagaimana pemain-pemain muda ini bisa tampil di tim nasional," kata Nova.

Menurutnya, prestasi seperti lolos ke Piala Dunia atau Piala Asia memang penting, tetapi bukan menjadi indikator utama pembinaan.

"Mengenai lolos Piala Dunia, Piala Asia itu hanya sebagai bagian dari proses yang kita jalani termasuk anak-anak tersebut, tetapi di poin besarnya adalah bagaimana pemain-pemain ini bisa sampai di timnas senior," ucapnya.