Persebaya Surabaya

Statistik Rachmat Irianto Jadi Sorotan, Man Of The Match Persebaya Surabaya vs Persis

Penampilannya malam itu menegaskan perah Rian (panggilan Rachmat Irianto) di lini tengah. 

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Instagram Rachmat Irianto
PERSEBAYA - Rachmat Irianto 

SURYA.co.id Surabaya - Rachmat Irianto kembali ke lapangan dengan cara yang mengesankan. Pemain 25 tahun itu tampil penuh saat Persebaya Surabaya menjamu Persis Solo di Stadion Gelora Bung Tomo. Ia bermain selama 90 menit dan dinobatkan sebagai man of the match.

Penampilannya malam itu menegaskan perah Rian (panggilan Rachmat Irianto) di lini tengah. 

Ia menunjukkan kepemimpinan luar biasa dalam mengatur posisi dan menjaga jarak antarlini agar tidak mudah ditembus. Efeknya langsung terasa: Persebaya menang 2–1 lewat comeback dramatis.

Statistiknya berbicara lantang. Irianto mencatat 55 umpan sukses, 5 clearance, 8 intersepsi, dan 2 recovery bola. 

Ia menjadi poros distribusi sekaligus benteng pertahanan yang tak tergantikan. 

Baca juga: Bikin Adem! Potret Persaudaraan Bonek Persebaya – Viking Persib Di Depan Stadion GBT

“Angkat topi untuk R. Irianto,” tulis akun arghentaa di media sosial, mewakili pujian dari Bonek.

Musim ini, Rian telah tampil dalam enam laga bersama Persebaya, empat di antaranya sebagai starter. 

Dari total 406 menit bermain, ia mencatatkan rata-rata 68 menit per pertandingan. Efisiensinya dalam distribusi bola menjadi aset penting bagi Bajul Ijo.

Statistik yang bicara, bukan sekadar nama besar

Akurasi umpan panjang Irianto mencapai 50 persen. Artinya, ia tak hanya piawai dalam operan pendek, tetapi juga mampu membangun serangan dari area pertahanan.

Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam skema 4-3-3 defending yang diterapkan pelatih Eduardo Pérez.

Baca juga: Derby Jatim Persik Kediri vs Persebaya, Ujian Konsistensi Bajul Ijo

Dalam duel fisik, Irianto juga tak kalah tangguh. Ia memenangi 56 persen dari total 3,3 duel per laga dan mencatat 100 persen kemenangan dalam duel udara. Statistik ini mencerminkan ketangguhan dan fokus tinggi yang ia bawa ke lapangan.

Kontribusinya dalam aspek bertahan sangat terasa. Rata-rata 4,2 kali merebut bola per laga dan hanya 0,3 kali dilewati lawan membuktikan efektivitasnya menjaga area belakang tetap aman. Ia menjadi jangkar yang membuat lini tengah Persebaya lebih stabil.

Disiplin Irianto juga patut diapresiasi. Ia hanya melakukan 0,3 pelanggaran per laga, menerima satu kartu kuning, dan justru lebih sering dilanggar lawan dengan rata-rata 1,2 kali per pertandingan. Ini menunjukkan bahwa ia bermain keras tetapi tetap cerdas.

Bonek pun tak ragu memberikan apresiasi. “Kerja kerasnya. Terima kasih!” tulis akun 1burninburnin. Sementara akun rizky_candidate46 menegaskan, “Kalah kudukung, menang kusanunjung... Wani.” Dukungan penuh mengalir untuk sang kapten lapangan.

Fondasi kemenangan dan harapan ke depan

Kemenangan atas Persis Solo menjadi titik balik penting bagi Persebaya. Setelah tertinggal lebih dulu, Bajul Ijo membalikkan keadaan lewat gol Mihailo Perovic dan Francisco Rivera. Tapi di balik dua gol itu, ada fondasi yang dibangun oleh Irianto.

Baca juga: Bonek Gembira Euforia Kemenangan Persebaya Surabaya, Fokus Laga Lawan Persik Kediri

Ia menjadi penghubung antara lini belakang dan depan, menjaga ritme permainan tetap terkontrol. Ketika lawan menekan, Irianto hadir sebagai pemecah tekanan. Ketika Persebaya menyerang, ia menjadi titik awal transisi.

Pelatih Eduardo Pérez menyebut tekanan sebagai bagian dari tanggung jawab. “Kami tahu di Persebaya kami harus memenangkan semua pertandingan. Dan ini adalah tekanan yang kami sukai,” ujarnya. Dan Irianto adalah pemain yang menjawab tekanan itu dengan performa.

Bonek pun berharap konsistensi bisa dijaga. “Alhamdulillah bermain terus evaluasi dan belajar untuk istiqomah, yo jol,” tulis akun chusni27_.

Fokus kini tertuju ke laga berikutnya melawan Persik Kediri di Gresik. Dengan Irianto kembali dalam performa terbaiknya, Persebaya punya modal besar untuk menjaga momentum. Ia bukan hanya pemain, tetapi simbol kebangkitan Bajul Ijo.

Dan di tengah sorotan taktik dan hasil, satu hal jadi jelas: Rachmat Irianto bukan sekadar nama besar. Ia adalah fondasi, pemimpin, dan penggerak. 

Kembalinya dia ke lapangan adalah kabar baik, bukan hanya untuk Persebaya, tetapi juga untuk sepak bola Indonesia.

 

Rachmat Irianto tampil penuh dan jadi man of the match saat Persebaya kalahkan Persis Solo

Statistiknya impresif: 55 umpan sukses, 8 intersepsi, 100 persen duel udara

Kembalinya Irianto jadi fondasi kemenangan dan harapan konsistensi ke depan

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved