Persebaya Surabaya

Berita Persebaya Hari Ini:Jeda Internasional Bajul Ijo Fokus Lawan Persija, Bruno Man of the Match

Penyesuaian jadwal kompetisi agar para pemain timnas yang memperkuat klub Liga Super League dapat fokus mempersiapkan bersama skuad Garuda.

Editor: Wiwit Purwanto
Istimewa/Persebaya
LATIHAN - Tim Persebaya menjalani latihan di Indomilk Arena, persiapan jelang menghadapi Dewa United di Banten Internasional Stadium pada Jumat (26/9/2025) besok malam. 

 

SURYA.co.id, Surabaya - Laga lanjutan pekan ke-8 Liga Super League antara Persebaya Surabaya vs Persijap Jepara resmi ditunda.

Pertandingan yang semula dijadwalkan pada Jumat, 3 Oktober 2025, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, akan dijadwal ulang pada akhir Desember 2025.

Penundaan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan penuh terhadap agenda Timnas Indonesia yang akan menjalani babak keempat Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026.

Langkah ini juga merupakan penyesuaian jadwal kompetisi agar para pemain timnas yang memperkuat klub Liga Super League dapat fokus mempersiapkan diri bersama skuad Garuda.

Keputusan penundaan telah dikomunikasikan dan disepakati bersama seluruh klub peserta Liga Super League. Aspek teknis, logistik, dan kepentingan nasional menjadi pertimbangan utama dalam penjadwalan ulang.

Baca juga: Sosok Arief Catur di Persebaya Surabaya, Starter di 6 Laga, Buat Dua Assist Padahal Posisinya Bek

Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, menegaskan bahwa keberhasilan timnas adalah bagian dari kesuksesan sepak bola Indonesia secara menyeluruh.

“Penyesuaian ini merupakan bentuk sinergi antara liga dan tim nasional. Klub-klub kami menunjukkan komitmen tinggi dalam mendukung perjuangan Garuda di pentas internasional,” ujar Ferry Paulus.

Ia  menambahkan I.League memastikan seluruh penyesuaian jadwal dilakukan secara terukur dan terencana. 

Tujuannya agar tidak mengganggu integritas kompetisi dan tetap memberikan pengalaman terbaik bagi pencinta sepak bola Tanah Air.

Selain laga Persebaya vs Persijap, beberapa pertandingan lain di Liga Super League juga ikut ditunda.

Baca juga: Laga Persebaya vs Persijap Ditunda karena Kualifikasi Piala Dunia, Manajemen Fokus Laga Persija

Sementara itu, manajemen Persebaya memilih fokus menyiapkan tim menghadapi laga penting melawan Persija Jakarta.

Pertandingan melawan Persija dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 18 Oktober 2025, di Stadion Gelora Bung Tomo.

Laga tersebut diprediksi menjadi salah satu duel klasik paling panas di paruh pertama musim.

Saat ini, Persebaya Surabaya menempati posisi ke-5 klasemen sementara dengan 10 poin.

Saat menjamu Semen Padang pada 19 September 2025, Green Force menang tipis 1-0 lewat gol tunggal Bruno Moreira.

Kemudian saat bertandang ke markas Dewa United di Stadion Banten Internasional pada 26 September 2025, Persebaya berhasil menahan imbang 1-1.

Padahal, mereka hanya bermain dengan 10 pemain setelah Dejan Tumbas diganjar kartu merah pada menit ke-38.

Dalam laga itu penalti Bruno Moreira di menit ke-90+6 menyelamatkan satu poin penting bagi Bajul Ijo.

Hasil tersebut menjadi bukti karakter kuat tim asuhan Eduardo Perez.

Penundaan laga melawan Persijap memberi waktu lebih panjang bagi Persebaya untuk memulihkan kondisi fisik pemain.

Bruno Moreira menjadi sorotan utama dalam laga Dewa United vs Persebaya Surabaya.

Ia mencetak gol penyama kedudukan lewat penalti di menit ke-90+6.

Gol tersebut menyelamatkan Persebaya dari kekalahan dan memastikan hasil imbang 1-1.

Bruno dinobatkan sebagai Man of the Match atas kontribusinya yang krusial.

Usai pertandingan, Bruno memberikan pernyataan lengkap kepada media.

Ia membuka dengan rasa syukur atas hasil yang diraih timnya.

“Ya, syukur kepada Tuhan kami bisa mendapatkan satu poin di sini,” kata Bruno seusai pertandingan dikutip SURYA.co.id dari instagram Liga 1 Indonesia.

Bruno mengakui bahwa bermain di kandang Dewa United bukan hal mudah.

“Kami tahu bermain di sini tidak mudah melawan Dewa,” tambahnya.

Ia memuji kekuatan lawan yang dianggap sebagai salah satu tim terbaik di liga. “Mereka punya salah satu skuad terbaik di liga,” katanya.

Namun, Bruno juga menegaskan bahwa Persebaya punya kualitas yang tak kalah. 

“Tapi kami juga punya banyak kualitas dalam grup ini,” katanya.

“Kami bisa menunjukkannya malam ini meski hanya bermain dengan 10 pemain,” tambahnya.

Bruno menyebut situasi itu tidak mudah, tapi timnya tetap berjuang.

“Itu tidak mudah. Tapi ya, syukur kepada Tuhan kami bisa mendapatkan satu poin di sini.”

“Ini bagus untuk kelanjutan kompetisi dan sekarang saatnya pulang.”

“Lihat apa yang kami lakukan dengan baik, apa yang tidak kami lakukan dengan baik di sini,” katanya.

Ia menyebut bahwa hasil ini akan jadi bekal untuk laga-laga berikutnya.

“Dan sisanya untuk pertandingan berikutnya.”

“Ya, kami datang ke sini untuk tiga poin.”

“Persebaya selalu bermain untuk meraih tiga poin,” tambahnya.

Namun, kondisi di lapangan membuat satu poin terasa cukup.

“Tapi seperti yang kalian lihat, kami hanya punya 10 pemain, jadi saya pikir satu poin di sini sudah cukup,” katanya.

Meski begitu, Bruno tetap menegaskan bahwa niat awal tim adalah menang.

“Tapi seperti yang saya katakan sebelumnya, kami datang ke sini untuk tiga poin.”

Ia kemudian menyoroti kerja keras seluruh tim sepanjang pertandingan. “Ya, ini adalah kerja tim lagi.”

Bruno menyebut bahwa timnya berlari dan bertarung sepanjang laga.

“Kami berlari banyak, kami bertarung.”

Ia membandingkan dengan laga sebelumnya melawan Semen Padang.

“Seperti yang saya katakan di pertandingan terakhir melawan Padang di kandang,”

Menurut Bruno, sepak bola tidak selalu soal kualitas teknik. “Sepak bola kadang bukan hanya soal kualitas.”

Ia menyebut bahwa laga ini adalah contoh pertandingan yang menuntut daya juang.

“Dan pertandingan ini adalah salah satu jenis pertandingan seperti itu,” tambahnya.

Bruno menegaskan bahwa timnya harus bekerja ekstra keras.

“Kami harus berlari banyak, bertarung banyak.”

“Dan kami melakukannya dengan baik,” tambahnya.

Bruno menutup dengan rasa syukur atas hasil yang diraih.

“Dan ya, setidaknya kami bisa mendapatkan satu poin di sini.”

Pernyataan Bruno mencerminkan karakter dan mentalitas Persebaya sebagai tim petarung.

Meski bermain dengan 10 pemain, mereka tetap mampu mencuri satu poin dari kandang lawan.

Gol Bruno menjadi bukti bahwa Persebaya tidak pernah menyerah hingga peluit akhir.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved