Berita Viral

Apa Dampak Redenominasi Rupiah Rencana Menkeu Purbaya? Danantara Yakin Tak Akan Ganggu Investasi

COO Danantara optimistis rencana redenominasi rupiah yang digagas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tak akan mengganggu investasi.

istimewa/Serambinews
REDENOMINASI RUPIAH - Ilustrasi Redenominasi Rupiah Rencana Menkeu Purbaya. Danantara Yakin Tak Akan Ganggu Investasi. 

Waktu itu, memang momennya tidak pas, karena takut inflasi.

"Pembulatan kalau zaman dulu ya mungkin begitu, tapi zaman sekarang banyak orang bayar pakai QRIS," kata Benny dalam tayangan di Channel YouTube, SINDOnews, Sabtu (8/11/2025).

"Bisa enggak bikin Rp 37.500 setelah redenominasi? Bisa Rp 37,5, cekling selesai. Oke, enggak perlu bawa pecahan lagi 50."

"Kalau zaman dulu memang orang bakal pembulatan ke atas. Rp 37.5000 dibikin Rp 38 biar gampang, sekarang enggak perlu," kata Benny.

Ia mencontohkan membeli burger di Amerika pasti harganya tidak bulat.

"Misal jadi 4,17 sen (dolar amerika). Ada masalah enggak? Gak ada masalah. Kita pun bisa bikin yang sama. Harga barang misalkan tadi Rp 37.500 jadi Rp 37,5, bayar selesai. Jadi itu ada yang bilang bakal terjadi inflasi atau enggak? Menurut saya enggak," kata Benny.

Bahkan, keuntungannya setiap orang akan menjadi makin susah korupsi.

"Sudah jelas makin susah korupsi. Orang mulai bertanya-tanya, 'Lu bawa duit cash ke mana?'," paparnya.

Benny lalu menceritakan pengalamannya sewaktu kuliah di Belanda.

"Gua punya cerita bagus nih zaman dulu di Belanda mau kuliah. Supaya beli, karena duit enggak banyak ya, jadi cari laptop pun gua pergi ke website barang bekas. Ada namanya Marketplats di sana."

"Di sini mungkin kayak OLX lah, toko barang bekas online," kata Benny.

Menurut Benny, ia lalu berencana membeli laptop yang ditawarkan karena murah dan masih bagus, walaupun bekas.

"Harganya diskon 70 persen. Bawalah gua duit cash mungkin sekitar 300 euro zaman itu. Transaksi di stasiun."

"Pas gua mau bayar, orang yang gua mau bayarin takut. Hah? Kenapa bayarnya cash? Saya enggak berani. Saya enggak berani," kata Benny menirukan orang yang menjual laptop kepadanya.

Benny menjelaskan membeli barang dengan cash di sana, membuat orang menjadi bertanya-tanya, dan mencurigai uang itu uang hasil kejahatan atau korupsi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved