Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah Minta Pemerintah Evaluasi Total Program MBG yang Picu Keracunan

SURYA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP), M Qodari mengungkapkan temuan mengejutkan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Berdasarkan data dari BGN, Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, tercatat lebih dari 5.000 siswa mengalami keracunan akibat konsumsi makanan dari program MBG.

Menanggapi hal ini, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menyatakan bahwa tidak keberatan jika pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG.

"Muncul isu bagaimana tentang anggarannya, saya berpendapat, kalau memang harus dievaluasi secara menyeluruh silakan evaluasi, tidak hanya anggaran tapi mekanismenya juga pada ekspert yang menangani soal gizi," ungkap Said.

"Kalau itu secara menyeluruh dan dilakukan oleh pemerintah, saya yakin isunya tidak lagi anggaran. Karena sasarannya akan tercapai," imbuhnya.

Said menegaskan, bahwa keselamatan dan kesehatan anak-anak sebagai penerima MBG harus menjadi prioritas utama.

"Bukan semata-mata soal anggaran. Bagaimana menyelamatkan anak-anak didik kita ketika mendapat makanan bergizi gratis betul-betul higienis dan sanitasinya baik," tegas Said.

Ia juga mengingatkan, bahwa MBG merupakan program prioritas Presiden yang lahir dari janji kampanye.

"Program Makan Gizi Gratis itu adalah program prioritas dari Bapak Presiden. Itu janji Bapak Presiden ketika kampanye. Maka janji itu harus dipenuhi," kata Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (29/9/2025).

Namun, Said mengakui, bahwa dalam 10 bulan pelaksanaan program, telah terjadi beberapa insiden keracunan massal.

"Padahal, nawaitu MBG ini bagian dari untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar anak-anak kita menjadi pintar, agar anak-anak kita higienis terjamin," ujarnya.

Said menekankan, bahwa program ini tidak boleh hanya dilihat dari sisi anggaran, melainkan juga dari pelaksanaan teknis di lapangan. (*)